Tuesday, November 16, 2010

NIKMATNYA MEMBERI



(Ida Fitriani). Meskipun hanya sebagai buruh cuci, wanita 43 tahun ini masih rela menyisihkan upahnya untuk berinfak. Ditemui di rumahnya yang dibangun setengah permanen di daerah candi, Sidoarjo, Ida Fitriani menuturkannya kepada Al-Falah.

Saya sangat bersyukur rezeki yang saya dapatkan, meskipun sedikit masih bisa saya sisihkan. Alhamdulillah. Walau mencuci pakaian tidak setiap hari saya dapatkan dan upah yang tidak pasti sama, tapi uang itu saya coba sisihkan sedikit demi sedikit. Uang yang terkumpul itu selain saya salurkan ke YDSF juga saya berikan langsung kepada tetangga atau teman – teman yang kurang beruntung. Saya sadar, meskipun kondisi ekonomi kami kurang,dengan berbagi akan menjadikan kebaikannya berlipat – lipat. Saya yakin itu.

Memang secara ekonomi kondisi kami layak untuk disantuni ketimbang menyantuni. Tapi kami merasa bahagia dan beruntung masih bisa menyantuni orang – orang yang kurang beruntung dari kami. Ada kelegaan tersendiri tatkala hasil keringat ini bisa dinikmati orang lain. Ya mudah – mudahan usaha ini bukan bentuk kesombongan karena kami kikurang berada, tetapi karena niat suci terpatri dalam hati sebagai rasa syukur kami.

Rezeki Tak hanya Rupiah

Sebagai muslim, saya merasa terpanggil untuk itu semua. Berbagi tidak harus menunggu uang berlimpah. Saya sendiri merasa bahagia, meski punya sedikit uang tapi masih bisa menyisakannya. Yang pasti, rezeki yang saya miliki sekarang tidak hanya berupa uang, tetapi anak yang penurut, suami yang bisa membimbing, serta hati yang tenang juga bentuk lain rezeki. Yang lebih membahagiakan lagi, Allah memberikan banyak kesempatan bagi saya untuk beribadah setiap waktu yang saya suka. Saya yakin sekali ini adalah karunia dan kesempatan yang luar biasa yang jarang diberikan kepada umat-Nya. Alhamdulillah, saya mensyukuri itu.

Saya terinspirasi sekali dengan cerita sahabat Nabi SAW. Abdurrahman Bin Auf yang saya baca waktu SMA dulu. Abdurrahman Bin Auf adalah seorang konglomerat yang dianugerahi Allah kemampuan berdagang yang luar biasa. Ketika hijrah ke Madinah, harta bendanya tertinggal di Makkah. Namun dalam waktu singkat Abdurrahman Bin Auf sudah menjadi pedagang yang sukses di pasar Madinah. Hartanya terus bertambah karena sahabat Rasul ini tidak pernah sungkan dan takut memberi 50 persen bahkan semua hartanya untuk dibelanjakan di jalan Allah.

Saya ingin sekali seperti itu. Namun demikian meski harta yang saya miliki tidak sebanyak yang dimiliki orang kay, saya tetap merasa terpanggil untuk menyisihkannya agar manfaat dan kebaikannya bisa dirasakan penerimanya.

Disadur dari majalah bulanan Al-Falah

Monday, November 8, 2010

DIA TAHU SEMUANYA


Setiap kehidupan adalah telah diatur sesuai fitrahnya.
tidak kurang dan tidak lebih menurut ukuran Tuhannya.
tumbuhnya rambut, memutih dan rontoknya
semua ada dalam catatan yang jelas di atas langit.
kuncup, muda menjadi daun tua lalu jatuh ke bumi
semua tidak terjadi kecuali Allah tahu semuanya.
Sungguh tidak ada yang terlepas dari penglihatanNya
tidak ada yang terlewat dari perhatianNya
lalu mengapakah kita manusia menjadi khawatir
takut jikalau rizki akan salah tempat, tidak sampai
atau terambil orang bahkan hilang.
Padahal telah diaturNya sedemikian rupa
dibentangkan diantara langit dan dihamparan bumi
semua karunia yang tak akan pernah habis.
sebenarnya dimanakah letak kekhawatiran kita?
ternyata tempatnya ada di dalam hati dan nurani
ketika kita jauh dariNya, maka secara otomatis
kepercayaan kita, kayakinan kita terhadapNya
akan perlahan hilang, dan akhirnya sama sekali padam
inilah yang menyebabkan hati kita takut tanpa sebab.
Karena ia sudah tak lagi punya sandaran vertikal
yang kuat dan aman untuk memasrahkan segala
apa yang telah diupayakannya, sehingga hanya ketakutan
yang tidak jelas yang selalu menghantuinya.

Tuesday, August 10, 2010

BAGAIMANA MENJADI IKHLAS

-->Ikhlas dengan keadaan yang tidak bisa membuat kita ikhlas adalah suatu yang sulit, tapi ternyata dengan Keikhlasan seseorang benar-benar menjadi amat penting dan akan membuat hidup ini sangat mudah, indah, dan jauh lebih bermakna, dan kemarin saat meminta istri untuk iklhas saat kehilangan tas di meja kerja dikantornya, memang agak sedikit susah, tetapi Saya memintanya untuk bermunajad dan mengikhlaskan atas ketidak iklasan yang terjadi pada apa yang terjadi, insya Allah pasti ada hikmah dibalik semua cobaan yang terjadi. Rasa Ikhlas bisa berkaitan dengan kebahagiaan. Jadi jika kita bisa membuat dan mengkondisikan suasana hati kita pada posisi ikhlas maka kita akan merasa bahagia atau tenang. Pernahkan tiba-tiba hati kita merasa bahagia tanpa sebab apapun. Rasa itu sebenarnya diakibatkan oleh rasa Ikhlas atas apa yang kita terima baik saat karunia yang kita dapat atau musibah yang kita dapat. Selain membuat diri merasa bahagia dan tentram, apa sih manfaatnya disaat kita ikhlas? Jika kita Ikhlas kita akan merasa kita menyerahkan semua masalah kita kepada Tuhan. Doa kita akan diterima jika kita merasa ikhlas. Jadi kita sebagai manusia adalah makhluk yang lemah ini akan berubah menjadi makhluk yang kuat se alam semesta jika kita pada zona Ikhlas atau berserah diri kepada Tuhan, karena segala keinginan kita mungkin akan di kabulkan. Yang lebih kuat dari gunung adalah besi, yang lebih kuat dari besi adalah api, yang lebih kuat dari api adalah air yang lebih kuat dari air adalah angin. Yang lebih kuat dari angin adalah manusia yang ikhlas. Perlu diingat saat ditimpa suatu musibah pasti akan sulit kita ikhlas menerima apa yang terjadi kepada kita, tapi coba lagi ingat dibalik kesulitan pasti ada kemudahan, Setiap tangisan pasti akan ada sebuah senyuman. Seorang yang ikhlas akan memiliki kekuatan yang besar. Ia seakan-akan menjadi pancaran energi yang melimpah. Keikhlasan seorang dapat dilihat pula dari raut muka, tutur kata, serta gerak-gerik perilakunya yang selalu tenang dan damai. Seseorang yang selalu meratapi apa yang terjadi, menyesali kesalahan atau kekeliruan yang dibuat dan terpaku pada waktu mereka yang terbatas hanya akan merasakan kesusahan, kesengsaraan dan dan keputus-asaan. Dengan sebuah keikhlasan menerima apa yang terjadi, akan membuat kita kembali menatap sesuatu kejadian dengan penuh pesona, terima dengan ikhlas apa yang kita miliki, apa yang terjadi, dan apa yang menimpa kita, maka tidak akan ada lagi sesuatu yang menjadi sebuah beban. Janganlah pernah merasa terlau terhimpit, terkekang karena di dunia ini segala sesuatu pasti berubah, saat hati tidak bisa ikhlas, cobalah berdoa untuk bisa ikhlas atas ketidak ikhlasan kita. tataplah masa depan, jalani dengan penuh keikhlasan dan kesabaran, karena pasti dibalik sebuah permasalahan pasti akan muncul kemudahan. Satu hal, ikhlas itu tidak berarti pasrah, ikhlas itu menerima dengan baik apa yang terjadi, dengan tetap berusaha mencapai apa yang kita inginkan. Menjadi ikhlas saat hati tidak bisa menjadi ihklas adalah tetap yang terbaik, ujian atau cobaan pasti akan terus mengalir, ikhlas menerima dan sabar menjalani adalah sebuah kunci dalam menjalani semua yang ada. "YA Allah ikhlaskan hamba atas ketidakihklasan hati, Asal Engkau terus bersama ku ya Allah" 

Tulisan indah ini disadur dari catatannya mas ERWIN ARIANTO

Thursday, July 15, 2010

Allahumma Bariklana Fii Rajaba Wa sya'bana Wabalighna Ramadhan

Dibukalah pintu – pintu surga bagi orang yang sungguh menginginkannya.

Dibentangkan sayap kasih sayang yang begitu luas untuk menampung perasaan rindu

Hamba – hamba yang ingin kembali pada Rabbnya Azza Wa Jalla

Bulan ini adalah bulan kembali yang terbaik

Rajab wa sya’ban wabaliqhna Ramadhan.

Ketika setiap titik kebaikan dibalas menurut ukuran Tuhannya yang tak terhingga

Ketika setiap senyuman diganti dengan kelapangan hidup yang tak mungkin terucap

Sungguh manusia dalam keadaan sangat beruntung

Bagi mereka yang menetapkan hati untuk selalu percaya dan yakin akan keagungan Tuhannya

Disediakan telaga – telaga suci yang di dalamnya mengalir air jernih yang menyegarkan

Susu dan madu yang nilainya jauh melebihi apa yang ada di dunia.

Para malaikat langit turun ke bumi tiap malamnya membawa keberkahan dan doa – doa

Penuh permintaan ampun dari mulut – mulut mereka yang terjaga dengan tasbih dan tahmid

Bahagianya kita umat sang kekasih Muhammad

Bahagianya kita umat zaman akhir..

Friday, May 7, 2010

Membeli property tanpa uang


Beberapa hari yang lalu saya mengikuti sebuah seminar yang membahas tentang property

Pembicaranya yang juga sekaligus foundernya adalah Bpk. Cipto Junaedy. Siapakah beliau dan materi apa yang diberikan? Mungkin sebagian dari anda sudah mengetahuinya.

Bpk. Cipto Junaedy adalah lulusan sebuah Universitas swasta di Surabaya dari jurusan ekonomi dan lulus dengan memperoleh gelar Cumlaude.. Beliau telah aktif selama 14 tahun bekerja di bidang Property dan mengepalai beberapa perusahaan besar yang bergerak di bidang property dan jasa dengan omset jutaan dollar tiap tahunnya. Itulah sekilas tentang beliau yang saya dengarkan dari pembawa acara saat seminar dan saya baca bukunya. Lalu apa yang beliau ajarkan di seminar ? inilah bagian menarik yang akan kita bahas. Apakah anda pernah membayangkan membeli property (rumah, tanah) minimal sejumlah anggota keluarga kita tanpa hutang dan tanpa menunggu harga miring bahkan kita bisa dapat uang? Ah, mana mungkin bisa seperti itu, mustahil..Mungkin seperti itu pikiran anda. Tidak masalah, karena saya juga berfikir seperti itu waktu pertama mendengar kata – kata itu. Pak. Cip (panggilan Cipto Junaedy) juga menyadari itu, lantas beliau bilang ”semua karena belum tahu ilmunya”. Setelah seminar itu berjalan dan beliau memberikan sedikit gambaran dan hitung – hitungan riil dari pngalaman di lapangan, ternyata memang sangat – sangat mungkin memperoleh property dengan mudah, ya meskipun memang saya sendiri belum terlalu faham karena matematika saya buruk. Tetapi secara umum memang masuk akal dan bisa dilakukan jika kita mau sungguh – sungguh. Dari awal sampai akhir berulang – ulang beliau menekankan pada peserta seminar untuk membuang jauh – jauh pikiran untuk berhutang atau mengambil KPR saat membeli sebuah property meskipun itu tidak salah. Beliau menekankan pada semua peserta untuk menjadi seorang yang optimis bisa membeli property tanpa berhutang, kata kontan, kontan, dan kontan itu yang selalu beliau bilang, karena kontan akan mengunci resiko kita sehingga tidur menjadi tenang , begitu katanya. Satu hal lagi yang selalu beliau tekankan, yaitu jangan pernah membiayai pembelian property kita dari hasil gaji, bisnis atau passive income kita, karena itu tidak mengunci resiko. Biayailah semua pembelian property kita dari uang orang lain, eits tapi bukan merampok atau nodong ya!!!tapi dengan cara dan strategi yang diajarkan oleh beliau. Sehingga kita bisa memiliki property tanpa mengeluarkan uang bahkan bisa dapat uang tanpa menyakiti orang lain. Hampir 3 jam seminar berlangsung tidak terasa waktu maghrib datang, semenariknya sebuah acara jangan sampai lupa untuk sholat karena Allah lebih menarik dari apapun, iya kan! Setelah sholat saya masuk lagi ke ruang seminar, ada beberapa hal yang saya ketinggalan tapi saya rasa tidak terlalu penting. Di akhir acara ternyata ada sebuah pemberitahuan menarik dari Pak Cip bahwa kelanjutan dari seminar ini adalah sebuah full day seminar selama satu hari penuh yang membahas semua strategi yang beliau miliki yaitu sebanyak 30 strategi.. Harganya? Pasti ada harga yang pantas untuk sebuah seminar dahsyat yang membuka pikiran kita ini. Rp. 2.500.000. Ya itulah harganya. Terserah anda berfikir itu mahal atau murah, tapi menurut saya harga itu sangat murah untuk sebuah seminar full day di hotel bintang 4 plus semua kebutuhan makan kita sehari penuh ditanggung panitia, hanya saja memang saat itu saya tidak memiliki uang sebanyak itu, sayang sekali padahal saya sangat ingin mengikutinya, mungkin lain kali. Inilah sedikit pengalaman yang bisa saya bagi, jika anda penasaran langsung saja buka websitenya karena disitu juga tercantum jadwal seminar gratis Pak Cip di berbagai kota, jika anda tertarik langsung saja daftar sesuai kota masing – masing, gratis..

www.ciptojunaedy.com

Thursday, March 18, 2010

MAsih belum cukup

MAsih belum cukup Ya Allah
semua hal yang hamba tujukan padaMu
setiap amal dan kebaikan hamba
pastilah hanya cukup untuk menebus dosa
dan kesalahan yang hamba perbuat
Hanya lantaran kasih sayangMulah
hamba sanggup menjalani hidup
dengan nafas dan ruh yang masih melekat
Apa lagi yang bisa hamba tunjukkan
semuanya tidak akan sanggup bersanding
dengan cintaMu yang begitu besar
tidak satupun nikmat bisa hamba hitung
tidak satupun karuniaMu
mampu hamba jabarkan
semua hanya ada dalam perasaan
yang Kau beri kejujuran untuk berkata
Tiada Tuhan selain Allah
Dzat Maha Suci
yang melengkapkan sisi kehidupan.

Saturday, March 6, 2010

MELIHAT DUNIA DENGAN HATI


Menyambung artikel saya beberapa hari lalu yang berjudul "Melihatpun Butuh Kesiapan"
Ada seorang bijak pernah berkata " janganlah engkau melihat dunia hanya dengan matamu, tapi lihatlah juga dengan hatimu" Maksudnya adalah jangan melihat dunia hanya dengan fisiknya saja, karena mata itu fana karena dunia itu semu, jika kita hanya mengandalkan apa yang dilihat oleh fisik maka akan terlihat begitu banyak ketidak adilan di dunia ini, yang miskin tidak diberi kesempatan untuk merubah nasib(untuk sekolah, mendapatkan gizi yang baik, kesehatan yang memadai) dan yang kaya jadi semakin kaya saja(usahanya sukses, hartanya melimpah meskipun banyak diantara mereka melakukan kecurangan-kecurangan untuk mencapainya). Ujung-ujungnya adalah kita pasti menyalahkan Tuhan yang Maha Kuasa karena keadaan ini. Namun jika mau lebih arif melihat dunia dengan hati dan iman, kita akan menyaksikan setiap bentuk kehidupan itu hikmah yang penuh keindahan dan keunikannya sendiri-sendiri. Bukankan kaya-miskin, kuat-lemah, pandai-bodoh adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tuhan begitu adil menciptakan semuanya ini berpasangan. Andaikan salah satu diantara pasangan tersebut tidak ada maka selesai sudah kehidupan. Coba anda bayangkan di dunia ini tidak ada orang miskin, apa ada yang mau susah-susah cari kerja untuk makan, apa ada yang mau jualan makanan di pinggir jalan? atau jika tidak ada orang bodoh di dunia ini, siapa yang akan menjadi pemimpin, siapa yang mau dipimpin, semuanya merasa pandai, bukankah akan tambah kacau kehidupan ini? Kita harus menyadari hanya dengan hatilah semua itu bisa terlihat jelas dan gamblang. Karena ketika hati kita mulai sesak oleh kenyataan yang menurut akal akan menjadi sebuah masalah bagi diri kita, kita akan punya tempat bersandar yang terkuat yaitu iman. Dengan iman inilah kita akan menjadi ikhlas menjalani kehidupan dengan petunjuk Tuhan. Apakah anda yakin Tuhan itu ada? Jika tidak maka anda termasuk orang yang melihat dunia hanya dengan mata.. Memang semua itu hanyalah pilihan hidup, terserah anda ingin memilih yang mana, tapi menurut saya jika bisa memilih yang terbaik kenapa tidak dipilih, padahal semua pilihan terbaik yang disediakan Tuhan itu pasti gratis, kalaupun berbayar pasti akan kembali berkali-kali lipat..Akhirnya saya berdoa agar kita diberikan petunjuk untuk selalu bisa melihat dunia dengan hati yang jujur dan tulus. amin.

Thursday, March 4, 2010

IBU-ku


Pada zaman Rasulullah s.a.w., baginda pernah ditanya oleh seorang pemuda, “siapakah orang yang paling perlu untuk saya berbuat baik”. Rasulullah bersabda, “ibumu,lalu siapa lagi ya Rasul? kata pemuda itu lagi,ibumu, lalu siapa lagi ya Rasul?, ibumu, lalu siapa lagi ya Rasul?, bapamu.” Kutipan dialog antara Rasulullah dan seorang pemuda ini adalah isyarat bagaimana seorang Nabi yang agung begitu mengagungkan posisi ibu di hatinya, sampai berulang 3 kali banyaknya Nabi menyuruh pemuda itu menghormati ibu. Sungguh memang orang tua terutama ibu adalah sosok manusia yang bebannya paling berat dalam kehidupan, pantas jika surga diletakkan di bawah kakinya. Begitupun ibu bagi saya. Beliau adalah manusia yang sepertinya tak pernah lelah mengupayakan agar buah hatinya akan selalu hangat dalam selimut, tanpa sama sekali terikat dinginya angin. Dialah manusia yang senantiasa menaruh nama kita dihatinya terucap dalam setiap bait doa-doanya. Saya begitu terngiang kata-katanya yang sampai sekarang masih saya pegang dan jadi prinsip hidup, " Seng Sabar yo le, ayo dungo karo ikhtiar mugo-mugo Pengeran ngijabahi" begitu katanya (red. Yang sabar ya nak, ayo kita berdoa dan ikhtiar semoga Allah memberikan jalan) saya tidak akan pernah lupa kalimat itu. Sering sekali kalimat itu terucap ketika saya masih mengenyam bangku kuliah, saat itu ayah dan ibu saya harus membiayai kuliah saya dan kakak di sebuah Universitas Negeri di Surabaya. Tahu sendiri kan bagaimana mahalnya kebutuhan orang kuliah sekaligus juga dengan biaya kost tiap bulannya.. Waktu itu sering sekali saya mengeluh karena uang saku memang tidak mencukupi untuk biaya hidup dan membuat tugas - tugas kampus, bukannya marah tapi mau bagaimana lagi. Saat itulah kalimat mutiara itu selalu terlontar dari mulut beliau sambil mengelus rambut saya lembut dan penuh kasih. Sebagai anak rasanya tidak kuasa saya menahan haru atas pengorbanan ayah ibu saya menguliahkan saya dan kakak. Sayalah yang paling tahu bagaimana motor satu-satunya harus digadaikan untuk biaya semester, sayalah yang paling tahu bagaimana beliau selalu menangis dalam setiap sholatnya, menyebut berkali - kali nama anak-anaknya dalam doa agar kami selalu diberi kesehatan dan kekuatan menghadapi hidup. Tidak ada yang lebih menyakitkan hati saya daripada melihat airmata ibu saya harus jatuh karena kenakalan - kenakalan kami. Jikalaupun satu saat saya memiliki gunung emas dan saya persembahkan semuanya untuk beliau, pasti tidak akan cukup untuk membalas kasih sayangnya yang begitu besar. Dialah malaikat yang paling cantik ketika mimpi datang menyapa tidur. Dialah matahari terhangat yang pernah Allah ciptakan untuk dunia, Dialah senyum terindah ketika mata mulai terbangun di pagi hari. Ibu, anakmu ini begitu banyak berbuat salah, izinkan sedikit saja ananda melukiskan pelangi di hatimu sebelum kau akan berpulang padaNYa.

Terimalah Satu lagu indah yang mungkin bisa menyampaikan betapa hormat dan sayangnya ananda padamu..

Bunda


by : Melly Goeslaw




ku buka album biru

penuh debu dan usang

ku pandangi semua gambar diri

kecil bersih belum ternoda

pikirkupun melayang

dahulu penuh kasih

teringat semua cerita orang

tentang riwayatku


reff#

kata mereka diriku slalu dimanja

kata mereka diriku slalu dtimang


nada nada yang indah

slalu terurai darinya

tangisan nakal dari bibirku

takkan jadi deritanya


tangan halus dan suci

tlah mengangkat diri ini

jiwa raga dan seluruh hidup

rela dia berikan


oh bunda ada dan tiada

dirimu kan slalu ada di dalam

hatiku ...