Wednesday, February 24, 2010

Melihatpun butuh kesiapan




Pasti dalam kehidupan sehari – hari kita sering melihat berbagai realita kehidupan yang mungkin sama sekali tidak pernah terbayang dalam benak kita. Entah itu yang baik, buruk atau yang belum jelas baik buruknya. Apakah kita menyadari bahwa semua itu butuh kesiapan kita untuk melihat. Apa yang harus disiapkan? Hati kita. Agar semua yang kita lihat dapat kita sikapi dengan bijaksana, agar yang kita lihat akan menjadi pelajaran yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan. Mungkin pesan ini memang tidak terlalu penting, tapi bagi saya nasehat ini akan saya pegang sampai mati. Ceritanya, satu ketika saya pernah berdoa pada Tuhan.. Ya Allah, hamba ini seringkali berbuat bodoh, melakukan hal – hal yang Engkau larang yang seharusnya hamba jauhi, maka untuk membuat hamba akan selalu ingat untuk kembali padaMu, mohon setiap kali hamba melakukan kebodohan tunjukkanlah sesuatu keadaan yang lebih buruk dari keadaan hamba saat ini agar hati hamba terbuka mau bersyukur dan akhirnya kembali padaMu. Begitulah kira-kira isi doa saya waktu itu. Entah pikiran saya saja atau memang doa saya di ijabah tapi mulai saat itu setiap kali saya habis melakukan dosa yang besar(tidak perlu saya sebutkan ya..malu neh..) dalam perjalanan entah itu ke kantor atau perjalanan pulang selalu saja ada sesuatu yang sepertinya menarik mata saya agar saya melihatnya. Misalnya di pinggir jalan saya melihat seorang nenek yang tua renta berjualan sapu lidi dan keset dari sabut kelapa. Di hati ini rasanya perih sekali melihat keadaan nenek tua itu dan lalu saya tersadar dengan doa saya yang dulu, Ya Allah, kenapa masih juga hamba tidak bersyukur padaMu, dari tahun ke tahun cuma seperti ini ibadah hamba padaMu, tidak ada peningkatan sama sekali. Dan untuk saat itu secara ajaib ibadah sholat saya jadi bisa lebih khusyuk, ya walaupun cuma untuk beberapa saat.

Inilah yang saya maksud melihatpun butuh kesiapan.. kesiapan untuk mampu mengkonversi apa yang dilihat mata atau didengar telinga menjadi penggugah hati untuk lebih bersyukur atas keadaan kita sekarang ini dan berubah menjadi lebih baik lagi meskipun sesaat. Saya tidak ingin mengatakan bahwa saat ini saya sudah jadi orang baik, hanya saja saya sudah menemukan jawaban bagaimana mengembalikan hati saya ke tempat yang seharusnya. Tiap orang pasti berbeda caranya tapi yang pasti kita semua harus menemukan caranya kembali pada Sang Khalik, karena itu yang terpenting dalam hidup..semoga kita semua mendapatkan hidayah yang menerangi jalan hidup ini. Amin