Friday, November 4, 2011

Ketika Semua Rindu Terkumpul Jadi Satu

Apa jadinya bila gelombang lautan yang ganas menerjang karang
mungkinkah karang mampu tetap teguh menahannya
Apa jadinya bila badai berhembus seperti serigala garang yang menakutkan
mungkinkah pohon sanggup tetap berdiri kokoh di tempatnya.
Apa jadinya bila jutaan rindu tertangkup menjadi satu
Sekalinya ia tumpah maka tenggelamlah hatimu
dia tidak akan sanggup bernafas dalam genangan rindu itu.
Dia akan berubah menjadi sesak yang teramat di dalam dadamu
atau pecah menjadi tangis dan air mata yang basah di pipimu

Manakah jalan yang bisa kau tempuh untuk mengurangi luapannya
saat rindumu bersambut maka tidak mengapa dan tak jadi masalah
tapi bagaimana bila ia tak bersambut...?

Hanya Allahlah tempatku menangis dan berurai air mata
Kukatakan padaNya apa yang sedang kurasakan
betapa jiwaku tak tenang karena belahan jiwaku jauh
karena pecahan hatiku memendam kecewa padaku
aku telah berdosa padanya, aku salah telah mengecewakannya

Sungguh hanya Allahlah sekarang yang mengerti aku
meringankan sesaknya dadaku karena rindu
aku terima hukuman ini Ya Rabb
hukuman karena menyia-nyiakan bidadarimu
yang hatinya hanya punya satu cinta
dan telah kutelantarkan..

Aku Kangen Kamu


Mungkin seperti inilah yang kamu rasain dulu waktu kamu bilang kamu kangen banget sama aku.. Tapi aku sama sekali gak peka dengan semua itu.. Lagi-lagi aku harus minta maaf sama kamu. Jangan bosan-bosan aku mintai maaf ya sayang..Allah sepertinya menghukum aku dengan perasaan ini. Bukan hukuman fisik, tapi hukuman batin seperti yang selama 4 tahun kamu harus telan dari aku..Sekali lagi maaf..Aku gak berhak memaksa kamu untuk menerima aku lagi, sama sekali atau sedikitpun tidak. Aku emang pantas mendapatkan semua ini..Aku hanya minta jangan pernah kamu tolak pernyataan rindu yang terkirim lewat smsku.. Gak kamu balaspun its ok, aku cuma pingin ngomong itu supaya hatiku lebih tenang. Hari-hari yang akan terlewati ini akan kumanfaatkan untuk minta ampun sama Allah, bener-bener minta ampun karena udah menyia-nyiakan anugerahNya buat aku. Aku emang buta yank, aku emang tuli, aku emang bodoh. Allah kasih malaikat yang begitu setia tapi aku malah membiarkannya kesepian dan kedinginan tanpa pelukan sayang.. lagi-lagi aku minta maaf..Sedikitpun gak pernah terlintas di benakku kalau akan jadi seperti ini, aku kira aku kuat tanpa kamu, aku kira aku hebat tanpa kamu, tapi aku salah, aku keliru..Justru kamulah yang buat aku berdiri, kamulah yang buat aku tetap bisa menjalani hidup, kamulah yang buat aku berarti sbagai laki-laki..Kamu yang bikin aku seperti itu yank..Aku kangen cerewetmu ngingetin aku, kangen manjamu, kangen pertanyaan konyolmu, kangen tawa kecilmu waktu aku tanya kenapa kamu selalu kangen aku..Kangen waktu kamu gak bisa jawab kenapa kamu sayang aku..kangen waktu kamu nanya tiap kita ketemu, "Yank kapan kita nikah" i miss that all beib..Allah benar-benar menunjukkan aku betapa sakitnya hati kamu selama ini, betapa tersiksanya kamu melihat aku seperti ini.. Aku yang salah, aku yang keliru menilai kamu. Maafin aku yank..Allah tunjukin sama aku betapa laki-laki sehebat apapun tanpa seorang wanita di sampingnya, hidupnya pasti hampa, karna kamu itu tulang rusukku, karena kamu itu bagian dari aku..Aku sama sekali tidak hendak merayumu, sama sekali tidak, tolong jangan salah faham..Aku hanya mengungkapkan isi hati yang benar-benar mau pecah rasanya, kalau saja aku bisa nangis, aku mau nangis, tapi tidak bisa..Yaaaaaaaaaaaaaaaaaank..Aku bener-bener kangen kamu, pengen banget peluk kamu, cium kening kamu, pegang tangan kamu, cium bau rambutmu..aku kaaaaaaaaangen banget..Maafin aku...Sekali lagi maafin aku, cuma itu kok..aku gak minta lebih..

Monday, October 31, 2011

Pasti menyakitinya...

Rabb, Engkau tahu hamba galau saat ini, hamba sudah ikhlaskan semuanya termasuk jalinan kasih sayang hamba dengan calon istri hamba. Tapi Rabb, Engkau kan tahu hubungan ini sudah melibatkan orang tua, yang berarti juga melibatkan kedua orang tua yang sangat hamba sayangi dan hormati. Bagaimana caranya bicara pada mereka..bicara tentang sesuatu yang pasti menampar keras muka dan harga diri mereka hanya karena ketidak dewasaan hamba menjalankan syariat dan perintahMu, karena rasa egois dalam hati hamba yang menjadikan keadaan keruh seperti sungai di musim kemarau. Tidak ada yang lain ya Allah, Engkau Maha Tahu apa yang hamba rasakan saat ini.. Perpisahan ini sudah hamba serahkan sepenuhnya Padamu, Engkau saja yang atur bagaimana akhir episodenya, tapi Rabb bagaimana caranya hamba ngomong ke orang tua hamba? hati hamba benar-benar tidak akan kuasa melihat air mata ibu hamba jatuh karena kecewa yang sangat besar atas kelakuan hamba, durhaka hamba ya Rabb kalau sampai semua ini terjadi, hamba takut beliau tidak akan bisa memaafkan hamba..Kalau boleh hamba pilih, lebih baik hamba mati Rabb daripada mengecewakan mereka..Neraka tempat hamba jika hamba membuat mereka sampai tidak bisa memaafkan hamba..Neraka dunia pasti, terlebih neraka akhirat, karena RidhoMu bergantung pada keridhoannya..pun begitu murkaMu, adalah cerminan kemurkaan mereka..Hamba takut Rabb.,takut setengah mati, tidak ada yang lebih hamba takutkan dibanding bayangan ini ya Allah..Sungguh hamba bersujud memohon padaMu, berikan hamba jalan untuk semua ini, hamba ikhlas tidak menikah dulu, hamba ikhlas harus sendiri dulu asalkan kedua orang tua hamba ridho atas keputusan hamba ini, hanya Engkau yang hamba tuju Rabb, karena Engkau satu-satunya yang mampu memberikan jalan terbaik atas permasalahan dan kegundahan hati hamba, tidak ada Tuhan yang mampu mengeluarkan hamba dari kesedihan ini kecuali Engkau, sungguh Engkaulah tempat kembali, Sungguh Engkaulah Dzat Yang tidak Pernah mengubah janji....