Showing posts with label demi isyarat cinta. Show all posts
Showing posts with label demi isyarat cinta. Show all posts

Saturday, October 19, 2013

KAU BAGIKU

sebagai titik awal dan akhir tujuan
yang akan kulalui di sepanjang waktu
merasakan panas, menikmati dingin
mengalami hujan juga terik matahari
hanya demi melihat indahnya pelangi

ragamu adalah perantara bagi jiwamu
untuk selalu menyentuhku dalam hangat
meski aku tahu seringkali batinmu perih
menahan kesusahan dan kesempitan hidup bersamaku

ada begitu banyak kekurangan dirimu
yang jadi anugerah bagiku
isyarat buatku agar selalu jadi penuntunmu
pun begitu pula berlimpahnya cacatku
yang kau tutup dengan senyum cantik mempesona

duhai kekasih, kaulah kesempurnaan bagiku
ratu di singgasana lusuh cintaku
yang penuh noda kelemahan seorang lelaki
yang egois dan tak berperasaan

tidak saja hari ini
tapi telah terhitung bulan dan tahun
kau jadi teman terbaik di sepanjang hariku
pendengar terbaik keluh kesahku
yang tak bosan mengingatkan
agar aku tak lengah oleh dunia
yang sering menghadirkan ragu dan kegamangan
kau selalu disini..ya.. selalu disini..untukku..

Tuesday, December 27, 2011

Aku titipkan setitik nila rindu pada angin yang kebetulan melintas
setitik saja, karena aku yakin jika kuamanatkan semua padanya
maka pasti tidak akan sanggup. Besarnya ruang kosong yang harusnya terisi
olehmu menjadi hantu yang sangat menakutkan bagiku
begitu senyap sendirian tanpa cahaya
hampir-hampr saja aku merasa sudah lemas dalam kekosongan ini
jika saja bukan Tuhan yang menenangkanku
pasti sudah kuakhiri mimpi buruk ini dengan sesuatu yang konyol

Dia meyakinkanku bahwa kaupun sama rasanya denganku
bersahabat setangkup galau karna kesepian
berselimut dingin dan senyap melamun

tidak bisa sayang
aku memang tak bisa jauh darimu
tapi mau bagaimana lagi
cuma jarak yang sanggup buat kita lebih baik
lebih merasa saling mebutuhkan dan dekat

asal saja masih cukup umurku
pasti tetaplah akan kujaga namamu di hatiku
tidak akan mungkin ada yang memasukinya
terkecuali nafasmu.

Thursday, November 10, 2011

Sungguh dialah cinta

Jika dia telah memilih, dunia seakan berhenti berputar
ketika sejuknya telah menyeruak, pasti jiwa menjadi tenang
dialah keseimbangan, dialah ruhnya dunia
karena nyalah Tuhan tetap menerbitkan matahari dari ufuk timur
dan menenggelamkannya di ufuk barat.
karena nyalah mata rantai waktu tetap di garis edarnya
tidak ada kaya, miskin, kuat atau lemah
tidak ada tampan atau buruk rupa di matanya
dia cuma ruh, dia cuma segenggam cahaya
yang diperintah mengisi hati manusia
ketika dia terang, maka manusia menjadi sederajat dengan malaikat
tapi ketika dia redup, manusia jadi lebih rendah dari binatang.

entahlah kenapa bisa seperti itu.
yang jelas untuk membuatnya terang sangatlah mudah
tinggal kita ikhlaskan tubuh mengikuti kata hati
maka pasti dia akan semakin terang tiap hari

Apa itu kata hati? yaitu suara yang menyeru pada kebaikan
yang memberi petunjuk ke arah Tuhan
yang menyeru pada kepedulian sosial
yang mengetuk ke egoisan agar berbagi

sungguh dialah cinta..
makhluk ciptaan Sang Maha Bijaksana

Thursday, October 1, 2009

Akhir dari semua perjalanan




Ada yang sama sekali tidak aku sadari
Begitu lamanya sampai aku merasa tidak pernah ada.
Beningnya air raut majah yang selalu mendekat padaku
Sejatinya dia adalah milikku yang sempurna
Bukan karena dia sempurna…
Tapi karena dia menyempurnakan kelebihanku
Dan selalu menyembunyikan kekuranganku.
Sosok ranting bagian dari pohon jiwaku
Tempatnya daun persemaian harapan dan asaku tumbuh
Munculnya benih dan calon kelopak kembang citaku
Bukan siapa – siapa..Hanya sosok manusia
Yang betah berlama –lama dalam pelukanku
Teman dalam tidurku yang paling hafal
Bagaimana aroma tubuh yang raganya sedang lelap
Mimpi – mimpi kosong diubahnya jadi keyakinan
Keputus-asaan dirangkainya menjadi penopang
Lelah, kalut, pasrah yang bergelayut membebaniku
Di belakangku dia siap selalu bediri
Meski memang tak sekuat baja raganya
Namun caranya menyimpan perasaan
Demikian besarpun kesedihan yang sedang bertamu padanya
Masih ada secercah senyum yang dia simpulkan dari bibir kecilnya
Maka bagaimanakah aku tak memujinya cantik
Dengan setiap pertimbangan yang diberikan hati
Bagaimana aku tak katakan dia cantik
Setelah wewangian khas kelakuannya akan melebihi bidadari
Yang paling cantik sekalipun
Dalam belaian nyalah saja aku akan tertidur manja
Setelah aku menuruti jalannya kehidupan
di siang dan sore hari menjelang senja.