Saturday, November 10, 2012

Aku pasrah Ya Allah

Mawar_merah_yang indah
Semoga setiap jengkal kekacauan ini akan kutemukan hikmahnya. 
rasa kecewa, sedih, gundah dan kemarahan yang sudah terlanjur keluar dari mulutku
akan kuganti dengan permintaan maaf pada Pemilik bumi ini.
juga kumintakan maaf padanya.
maaf telah terucap kalimat-kalimat kasar dari mulutku, maaf karena mengecewakanmu
maaf telah membuat hatimu tersiksa, maaf karena tak bisa hadir menemanimu
maaf untuk setiap air mata yang terurai karena aku..
dan maaf karena akhirnya harus meninggalkanmu.

tidak ada yang perlu disesali lagi.
setiap tindakan pasti akan ada akibatnya
aku menjauhimu berarti harus siap kehilanganmu
untuk selama-lamanya
kecuali memang Penulis takdir Yang Agung menghendaki lain..

saat ini aku hanya ingin berjalan ke depan
membuktikan kualitasku sebagai hamba
di hadapan-Nya.

biarlah Dia yang mengurus semuanya.
biarlah Dia yang menuntun arah pandang mata batinku.
selalu kupinta dalam setiap tangkup doa
semoga yang terbaik akan menemani kami berdua akhirnya nanti
tidak peduli siapa, asalkan membuat kami tenang dan semakin dekat padaMu.

Allahu robbi, irhamna, irhamna, irhamna, Ya Rahmanirrohim..

Thursday, February 9, 2012

Ustad Ysuf Mansur


Yusuf Mansur. Seorang laki – laki yang lebih dikenal orang dengan sebutan Ustad Yusuf Mansur, lahir di Jakarta pada 19 Desember 1976. Beliau adalah salah satu sosok Ustad yang sangat saya kagumi. Tausiah – tausiah yang jujur, tegas dan langsung pada pokok permasalahan seringkali membuat kita tercenung dan merasa ditampar keras. Bagaimana tidak, apa yang beliau sampaikan semuanya adalah masalah – masalah riil yang tiap hari kita hadapi atau kita temui dalam kehidupan. Masalah pekerjaan, karir, jodoh, belum punya anak, sekolah, kemiskinan, kekurangan, kebodohan, kesulitah hidup, kebuntuan pikiran, usaha dan masih banyak hal lain yang barangkali salah satunya sedang kita hadapi. Selalu dalam setiap ceramahnya beliau mengingatkan bahwa masalah yang kita hadapi itu sejatinya hanya ada dua kemungkinan, kalau bukan ujian ya pasti azab. Bagaimana kita tahu perbedaannya? Kita lah yang faham itu semua, kalau ujian ciri – cirinya enteng dan sebentar kata beliau, kita hanya butuh sabar dan tawakkal maka pasti selesai dan kita naik derajat, itu sudah pasti..Tapi kalau azab ciri – cirinya lama waktunya dan cenderung meningkat volume penderitaannya, kalau tahun ini hutangnya 10 juta maka tahun depan hutangnya malah jadi 20 juta, bukan malah berkurang kita malah nyungsep nggak karuan kata beliau. Bukan hanya menenjukkan masalah tapi beliau juga menunjukkan jalan keluarnya, yang sudah pasti harus melibatkan Allah dalam setiap aspeknya. “ Nggak akan ada satupun yang mampu menolong kita ketika Allah sudah berkehendak menimpakan satu kesulitan pada kita, Pun tidak akan ada satupun yang dapat menghalangi kita kalau Allah berkehendak memberikan pertolongan pada kita” kalimat dasar inilah yang selalu didengungkan Ustad Yusuf Mansur ketika menyampaikan tausiahnya. Artinya apa? Misal, kalau Allah sudah berkehendak mengambil pekerjaan dari kita, kemanapun kita cari, siapapun koneksi kita nggak akan ada manfaatnya, pekerjaan tetap tidak akan ketemu. Tapi kalau Allah sudah berkehendak menolong kita, tanpa kita melamarpun pekerjaan itu akan datang sendiri menghampiri kita, contoh – contoh seperti itulah yang sering diungkapkan dalam majelis. Beliau selalu menekankan ajak Allah, hadirkan Allah, undang Allah dalam setiap permasalahan hidup kita, tempatkan Dia sebagai yang pertama untuk dilapori ketika kita mengalami kesulitan, tapi ya jangan hanya pas kesulitan, ketika senang pun harusnya Dialah yang pertama di undang untuk mengucapkan syukur. Artinya apa, bahwa tidak setiap jengkalpun dalam detik kehidupan ini kecuali Allah telah mengatur semuanya, Dia Maha Tahu segala hal, Dia Maha teliti dan Maha Bijaksana. Pertanyaannya kenapa kita selalu lupa dengan-Nya? Kenapa kita mencari pertolongan manusia yang notabene hanyalah makhluk yang lemah, penuh keterbatasan dan penuh kesalahan? Bukankah ada Dzat yang harta-Nya tidak pernah habis, yang kekuasaan-Nya tidak ada batasnya, yang kasih sayang-Nya tidak pernah surut, yang karunia-Nya tidak pernah berkurang , kenapa kita lupakan itu? “Ud’uni Astajiblakum” Mintalah pada-Ku maka akan kuperkenankan bagimu. Dia sudah berjanji, kalau kita mau meminta maka pasti dikabulkan, Dialah satu – satunya Dzat yang sangat amat gembira ketika ada yang meminta pada-Nya. Dialah yang selalu membuka pintu maaf lebar – lebar bagi hamba-Nya yang mau bertaubat. Apakah ada makhluk yang bisa seperti itu? Tapi seringkali kata Ustad, banyak orang yang baru meminta sekali dua kali sudah menyerah dan mengatakan Tuhan tidak menepati janji-Nya. Padahal dia tahu dosanya masih begitu besar dan sulit untuk termaafkan. Kenapa tidak berfikir bahwa Dia sudah menyiapkan permintaan kita tetapi hanya ditunda sampai saatnya dosa kita sudah habis, maka kata Ustad teruskanlah mintanya, lebih banyak lagi, lebih sering lagi, lebih serius lagi supaya Tuhan tahu kita benar – benar menginginkan doa kita terkabul, kalau awalnya cuma sholat 1 waktu, maka di tambah jadi 2 waktu begitu seterusnya sampai jadi 5 waktu, kalau biasanya sholat telat 2 jam dari waktunya maka sekarang 15 menit sebelum masuk waktu sudah standby di sajadah, kalau biasanya cuma sholat wajib maka ditambah lagi sholat sunnah, Qobliah ba’diah, tahajjud, dhuha, sholat taubat, hajat, kalau biasanya tidak pernah wirid sekarang wirid, kalau biasanya jarang baca Al Qur’an sekarang tiap hari 5 ayat atau 1 surat, begitu seterusnya sampai Allah yakin bahwa kita benar – benar kepingin doa kita terkabul. Kalau sudah melakukan ini semua minimal 1 bulan berturut – turut dan belum ada tanda – tanda doa kita dikabulkan maka pasti ada yang salah dengan diri kita. Apa yang salah kata Ustad? Berarti kita terjebak diantara 10 dosa besar sehingga Allah belum berkenan mengabulkan doa kita. Apa saja 10 dosa besar, beliau juga merincikannya sesuai dengan kadar dosa yan diakibatkannya.

Menyekutukan Allah (percaya pada batu, keris, akik, jimat dan sebagainya)

Meninggalkan sholat (sholat tidak tepat waktu atau bahkan tidak sholat sama sekali)

Durhaka pada orang tua (sering membentak, mengabaikan perintahnya, menyepelekan dll)

Berzina (berhubungan dengan yang bukan muhrimnya) Sebagai perhatian, sekali kita berzina maka ibadah kita 40 tahun ludes dimakan dosa zina, padahal dalam satu malam sangat dimungkinkan kita berzinah lebih dari satu kali, maka tinggal kalikan berapa puluh tahun ibadah kita ludes karena zina. Maka jangan heran kesulitan kita tidak kunjung Allah angkat.

Harta haram (harta yang didapat dengan mencuri, korupsi, hal ini cuma kita yang tahu pasti)

Mabuk (minuman keras, obat – obatan terlarang)

Berdusta (berkata bohong, kesaksian palsu dll)

Memutuskan silaturrahim (bermusuhan dengan saudara, kerabat atau tetangga)

Kikir (pelit, tidak mau sedekah, tidak mau berzakat, dsb.)

Ghibbah (bergunjing, ngrasani.) sebagai perhatian, saat kita menggunjing tetangga atau kawan atau siapapun, ketika yang kita bicarakan itu bohong maka kita terkena dosa fitnah, pun kalau yang kita bicarakan itu benar tentang aib saudara kita, kita terkena dosa ghibbah. Apa efeknya? Semua dosa orang yang kita rasani jadi punya kita, semua pahala ibadah kita jadi milik orang yang kita rasani, habis sudah..Kita harus sadari semua ini dan mengakuinya.

Kalau melihat 10 dosa besar diatas saya pribadi sangat yakin kita kena beberapa diantaranya atau bahkan mungkin semuanya. So, tidak ada jalan bagi kita kecuali taubatan nasuha, karena menurut hitungan logika tidak akan mungkin terkejar dosa kita dengan umur yang ada, maka hanya Allah lah satu – satunya jalan keluar yang bisa menghapus itu semua. Tidak ada manusia yang sempurna kata Ustad Yusuf Mansur, semuanya pasti punya salah, semua pasti pernah melakukan keburukan tinggal bagaimana kita menyikapi semuanya, tetap berharap pada manusia atau mulai menyadari kelemahan dan kembali pada Sang Pencipta. Allah selalu mendukung hambanya yang mau meminta pada-Nya baik ketika kesulitan itu berupa ujian terlebih ketika kesulitan itu berupa azab, Dia tidak akan tega melihat hambanya terlunta di bumi-Nya. Sepanjang masih ada nafas dalam raganya, selama itu pula pintu taubat akan selalu terbuka lebar bagi seorang hamba. Allah Karim Allah Rahim..

Tuesday, December 27, 2011

Aku titipkan setitik nila rindu pada angin yang kebetulan melintas
setitik saja, karena aku yakin jika kuamanatkan semua padanya
maka pasti tidak akan sanggup. Besarnya ruang kosong yang harusnya terisi
olehmu menjadi hantu yang sangat menakutkan bagiku
begitu senyap sendirian tanpa cahaya
hampir-hampr saja aku merasa sudah lemas dalam kekosongan ini
jika saja bukan Tuhan yang menenangkanku
pasti sudah kuakhiri mimpi buruk ini dengan sesuatu yang konyol

Dia meyakinkanku bahwa kaupun sama rasanya denganku
bersahabat setangkup galau karna kesepian
berselimut dingin dan senyap melamun

tidak bisa sayang
aku memang tak bisa jauh darimu
tapi mau bagaimana lagi
cuma jarak yang sanggup buat kita lebih baik
lebih merasa saling mebutuhkan dan dekat

asal saja masih cukup umurku
pasti tetaplah akan kujaga namamu di hatiku
tidak akan mungkin ada yang memasukinya
terkecuali nafasmu.

Wednesday, December 7, 2011

Mampukah membalas pengorbanan orang tua

Tadi malam sekitar setengah sebelas malam, di Surabaya cuacanya sangat dingin karena baru saja turun hujan mulai selepas magrib hingga jam 10an malam. Dalam keadaan dingin seperti itu perut saya terasa lapar sekali, akhirnya saya putuskan keluar dengan motor saya berputar-putar sekitar kos-kosan untuk mencari penjual makanan, Tidak seperti biasanya malam kemarin sangat sedikit penjual nasi yang masih buka, mungkin karena hujan juga..Setelah lama berkeliling saya putuskan berhenti di sebuah warung penjual sambelan ayam goreng. Saya pesan nasi dengan ayam goreng lengkap dengan teh manis panas sebagai pengusir dingin. Sambil makan saya perhatikan bahwa dari tadi penjual itu sendirian saja melayani pembeli, padahal saat itu dingin luar biasa. Seorang perempuan yang saya tebak berumur sekitar 45 tahunan. Iseng saya tanya, " Piyambek'an to bu?" (red. Sendirian saja ta Bu?) "Inggih mas, Bapak'e nek mboten disusul mboten mriki, tilem" (red. Iya mas, Bapaknya kalau tidak dijemput di rumah tidak kesini, tidur).Hadeh..Dasar cowok dalam hati saya.he.he. padahal saya sendiri cowok..Tiba -tiba saja saya teringat ibu saya sendiri di rumah. Sebesar ini jugalah pengorbanannya untuk keluarga. Ibu saya di rumah membuka toko kelontong kecil-kecilan, yang saya rasa tidak bisa disebut toko karena saking sederhananya. Setiap hari beliau ke toko grosir tempatnya kulak'an barang dagangan berjalan kaki, atau kalau harus beli minyak tanah harus naik sepeda ongkel, yang padahal kalau dijual lagi untungnya tidak sampai 500 rupiah, aneh sekali ibu saya..Kalau saya tanya jawabnya enteng, alah wong memang bantu tetangga supaya tidak terlalu jauh kalau cari kebutuhan sehari-hari..Aneh kan? Untuk diketahui di sekitar rumah saya ada beberapa penjual serupa dengan kapasitas yang lebih besar dari dagangan ibu saya, tapi anehnya tetangga lebih suka belanja ke ibu saya, ya karena itu tadi, wong ambil untung tidak sampai 500rupiah, kadang malah hanya untung 100 rupiah..Tapi yang jauh lebih aneh lagi dengan jualan beitu saja beliau, ibu saya tercinta sanggup menguliahkan 3 anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.. Glodak..Padahal ayah saya hanyalah seorang pegawai BUMN dengan golongan IIA, karena beliau ayah saya, laki-laki yang paling saya hormati hanya lulusan SMP. Meskipun begitu jangan pernah meremehkan skillnya. Beliau sangat menguasai kelistrikan setara dengan lulusan perguruan tinggi, bahkan beberapa kali beliau ditawari untuk mengajar di SMK..Glodak lagi..he.he..Bisa anda bayangkan betapa pontang-pantingnya beliau berdua mengusahakan anak-anaknya agar bisa kuliah, agar bisa hidup di kota orang karena semua saudara saya termasuk saya kuliah di luar kota. Bahkan 3 bulan kemarin beliau berdua sanggup memberangkatkan kakak saya yang kedua ke Jepang, karena dia diterima bekerja disana melalui sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja. Ya, kakak saya yang ke-2 adalah lulusan sastra jepang, maka ke Jepang adalah impiannya sejak kuliah.

Kembali lagi ke tema awal, mampukah kita membalas pengorbanan orang tua..Inilah yang harus jadi pertanyaan besar bagi kita semua khususnya saya. Bagi saya pribadi, meskipun ada 2 gunung emas yang bisa saya persembahkan bagi mereka, pasti tidak akan cukup untuk membalas pengorbanan dan kasih sayang mereka yang seluas samudera. Tidak terbayang bagaimana mereka menjadikan kaki di kepala lalu kepala di kaki hanya demi melihat anak-anaknya bisa tetap nyaman menjalani hidup. Mereka rela tidak tidur semalaman hanya untuk menjaga kita ketika kita sakit dan lemah terbaring di ranjang. Mereka rela tidak makan hanya supaya kita bisa tetap kenyang dan bisa bermain lagi di luar. Mereka rela berpuasa hanya untuk bisa membayar uang sekolah kita. Thats the most amazing things that our parent do for us. Bagi saya neraka jahanamlah tempat yang paling layak jika sampai terlontar kata-kata atau perbuatan yang membuat mereka marah, kecewa dan sakit hati. Kata-katanya adalah perintah raja yang harus saya lakukan meski akan memberatkan dan meluakai saya. Cuma itulah yang sanggup kita lakukan untuk membalasnya tidak ada lagi.

Thursday, November 10, 2011

Sungguh dialah cinta

Jika dia telah memilih, dunia seakan berhenti berputar
ketika sejuknya telah menyeruak, pasti jiwa menjadi tenang
dialah keseimbangan, dialah ruhnya dunia
karena nyalah Tuhan tetap menerbitkan matahari dari ufuk timur
dan menenggelamkannya di ufuk barat.
karena nyalah mata rantai waktu tetap di garis edarnya
tidak ada kaya, miskin, kuat atau lemah
tidak ada tampan atau buruk rupa di matanya
dia cuma ruh, dia cuma segenggam cahaya
yang diperintah mengisi hati manusia
ketika dia terang, maka manusia menjadi sederajat dengan malaikat
tapi ketika dia redup, manusia jadi lebih rendah dari binatang.

entahlah kenapa bisa seperti itu.
yang jelas untuk membuatnya terang sangatlah mudah
tinggal kita ikhlaskan tubuh mengikuti kata hati
maka pasti dia akan semakin terang tiap hari

Apa itu kata hati? yaitu suara yang menyeru pada kebaikan
yang memberi petunjuk ke arah Tuhan
yang menyeru pada kepedulian sosial
yang mengetuk ke egoisan agar berbagi

sungguh dialah cinta..
makhluk ciptaan Sang Maha Bijaksana

Friday, November 4, 2011

Ketika Semua Rindu Terkumpul Jadi Satu

Apa jadinya bila gelombang lautan yang ganas menerjang karang
mungkinkah karang mampu tetap teguh menahannya
Apa jadinya bila badai berhembus seperti serigala garang yang menakutkan
mungkinkah pohon sanggup tetap berdiri kokoh di tempatnya.
Apa jadinya bila jutaan rindu tertangkup menjadi satu
Sekalinya ia tumpah maka tenggelamlah hatimu
dia tidak akan sanggup bernafas dalam genangan rindu itu.
Dia akan berubah menjadi sesak yang teramat di dalam dadamu
atau pecah menjadi tangis dan air mata yang basah di pipimu

Manakah jalan yang bisa kau tempuh untuk mengurangi luapannya
saat rindumu bersambut maka tidak mengapa dan tak jadi masalah
tapi bagaimana bila ia tak bersambut...?

Hanya Allahlah tempatku menangis dan berurai air mata
Kukatakan padaNya apa yang sedang kurasakan
betapa jiwaku tak tenang karena belahan jiwaku jauh
karena pecahan hatiku memendam kecewa padaku
aku telah berdosa padanya, aku salah telah mengecewakannya

Sungguh hanya Allahlah sekarang yang mengerti aku
meringankan sesaknya dadaku karena rindu
aku terima hukuman ini Ya Rabb
hukuman karena menyia-nyiakan bidadarimu
yang hatinya hanya punya satu cinta
dan telah kutelantarkan..

Aku Kangen Kamu


Mungkin seperti inilah yang kamu rasain dulu waktu kamu bilang kamu kangen banget sama aku.. Tapi aku sama sekali gak peka dengan semua itu.. Lagi-lagi aku harus minta maaf sama kamu. Jangan bosan-bosan aku mintai maaf ya sayang..Allah sepertinya menghukum aku dengan perasaan ini. Bukan hukuman fisik, tapi hukuman batin seperti yang selama 4 tahun kamu harus telan dari aku..Sekali lagi maaf..Aku gak berhak memaksa kamu untuk menerima aku lagi, sama sekali atau sedikitpun tidak. Aku emang pantas mendapatkan semua ini..Aku hanya minta jangan pernah kamu tolak pernyataan rindu yang terkirim lewat smsku.. Gak kamu balaspun its ok, aku cuma pingin ngomong itu supaya hatiku lebih tenang. Hari-hari yang akan terlewati ini akan kumanfaatkan untuk minta ampun sama Allah, bener-bener minta ampun karena udah menyia-nyiakan anugerahNya buat aku. Aku emang buta yank, aku emang tuli, aku emang bodoh. Allah kasih malaikat yang begitu setia tapi aku malah membiarkannya kesepian dan kedinginan tanpa pelukan sayang.. lagi-lagi aku minta maaf..Sedikitpun gak pernah terlintas di benakku kalau akan jadi seperti ini, aku kira aku kuat tanpa kamu, aku kira aku hebat tanpa kamu, tapi aku salah, aku keliru..Justru kamulah yang buat aku berdiri, kamulah yang buat aku tetap bisa menjalani hidup, kamulah yang buat aku berarti sbagai laki-laki..Kamu yang bikin aku seperti itu yank..Aku kangen cerewetmu ngingetin aku, kangen manjamu, kangen pertanyaan konyolmu, kangen tawa kecilmu waktu aku tanya kenapa kamu selalu kangen aku..Kangen waktu kamu gak bisa jawab kenapa kamu sayang aku..kangen waktu kamu nanya tiap kita ketemu, "Yank kapan kita nikah" i miss that all beib..Allah benar-benar menunjukkan aku betapa sakitnya hati kamu selama ini, betapa tersiksanya kamu melihat aku seperti ini.. Aku yang salah, aku yang keliru menilai kamu. Maafin aku yank..Allah tunjukin sama aku betapa laki-laki sehebat apapun tanpa seorang wanita di sampingnya, hidupnya pasti hampa, karna kamu itu tulang rusukku, karena kamu itu bagian dari aku..Aku sama sekali tidak hendak merayumu, sama sekali tidak, tolong jangan salah faham..Aku hanya mengungkapkan isi hati yang benar-benar mau pecah rasanya, kalau saja aku bisa nangis, aku mau nangis, tapi tidak bisa..Yaaaaaaaaaaaaaaaaaank..Aku bener-bener kangen kamu, pengen banget peluk kamu, cium kening kamu, pegang tangan kamu, cium bau rambutmu..aku kaaaaaaaaangen banget..Maafin aku...Sekali lagi maafin aku, cuma itu kok..aku gak minta lebih..