Penulis teringat ketika beberapa hari lalu sempat menonton sebuah acara bincang – bincang di sebuah TV swasta, tamu yang diundang saat itu adalah Pak. Mario Teguh. Banyak hal ditanyakan oleh pembawa acara waktu itu, salah satunya adalah bagaimana kita menyikapi diri yang tampaknya selalu terbelenggu dengan keharusan yang memaksa kita melakukan hal itu ketika hari raya tiba(Idul Fitri). Misalnya adalah harus belanja kebutuhan, harus beli baju / pakaian baru, harus tampil lebih baik, harus bergaya dan lain – lain untuk menandakan kita merayakan idul fitri. “ Sebenarnya semua itu baik, semua itu bagus” kata Pak Mario waktu itu. Tetapi yang mungkin tidak kita sadari adalah ketika kita melakukan itu terkadang kita tidak menyadari bahwa itu semua sebenarnya di luar kemampuan kita. Belanja misalnya, apakah belanja habis – habisan pada waktu lebaran adalah suatu keharusan, siapa yang mengharuskan? Tidak ada.. Hanya diri kitalah yang menganggap semua itu perlu untuk menyenangkan hawa nafsu. Mungkin memang ada beberapa barang yang harus dibeli karena merupakan kebutuhan yang mendesak, tetapi lainnya? Bukankah seharusnya kita bisa memilih apa yang perlu kita lakukan dan yang tidak. Nah disinilah kita memang dituntut mengharuskan diri untuk berbuat baik sambung Pak Mario. Maksudnya adalah memaksa diri sendiri untuk berlaku yang seharusnya kita lakukan, misalnya : harus hemat, harus bijaksana, harus santun dalam berkelakuan, harus hormat pada orang lain, sehingga keharusan – keharusan yang membelenggu kita tidak akan jadi masalah.. Harus belanja, kita akan bisa memilih waktu yang tepat dan sesuai kemampuan kita karena sebelumnya kita sudah mengharuskan diri kita untuk berhemat, Harus bergaya maksimal, kita akan bisa memilih
Wednesday, September 30, 2009
KEHARUSAN UNTUK MENJADI BAIK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment