Pada zaman Rasulullah s.a.w., baginda pernah ditanya oleh seorang pemuda, “siapakah orang yang paling perlu untuk saya berbuat baik”. Rasulullah bersabda, “ibumu,lalu siapa lagi ya Rasul? kata pemuda itu lagi,ibumu, lalu siapa lagi ya Rasul?, ibumu, lalu siapa lagi ya Rasul?, bapamu.” Kutipan dialog antara Rasulullah dan seorang pemuda ini adalah isyarat bagaimana seorang Nabi yang agung begitu mengagungkan posisi ibu di hatinya, sampai berulang 3 kali banyaknya Nabi menyuruh pemuda itu menghormati ibu. Sungguh memang orang tua terutama ibu adalah sosok manusia yang bebannya paling berat dalam kehidupan, pantas jika surga diletakkan di bawah kakinya. Begitupun ibu bagi saya. Beliau adalah manusia yang sepertinya tak pernah lelah mengupayakan agar buah hatinya akan selalu hangat dalam selimut, tanpa sama sekali terikat dinginya angin. Dialah manusia yang senantiasa menaruh nama kita dihatinya terucap dalam setiap bait doa-doanya. Saya begitu terngiang kata-katanya yang sampai sekarang masih saya pegang dan jadi prinsip hidup, " Seng Sabar yo le, ayo dungo karo ikhtiar mugo-mugo Pengeran ngijabahi" begitu katanya (red. Yang sabar ya nak, ayo kita berdoa dan ikhtiar semoga Allah memberikan jalan) saya tidak akan pernah lupa kalimat itu. Sering sekali kalimat itu terucap ketika saya masih mengenyam bangku kuliah, saat itu ayah dan ibu saya harus membiayai kuliah saya dan kakak di sebuah Universitas Negeri di Surabaya. Tahu sendiri kan bagaimana mahalnya kebutuhan orang kuliah sekaligus juga dengan biaya kost tiap bulannya.. Waktu itu sering sekali saya mengeluh karena uang saku memang tidak mencukupi untuk biaya hidup dan membuat tugas - tugas kampus, bukannya marah tapi mau bagaimana lagi. Saat itulah kalimat mutiara itu selalu terlontar dari mulut beliau sambil mengelus rambut saya lembut dan penuh kasih. Sebagai anak rasanya tidak kuasa saya menahan haru atas pengorbanan ayah ibu saya menguliahkan saya dan kakak. Sayalah yang paling tahu bagaimana motor satu-satunya harus digadaikan untuk biaya semester, sayalah yang paling tahu bagaimana beliau selalu menangis dalam setiap sholatnya, menyebut berkali - kali nama anak-anaknya dalam doa agar kami selalu diberi kesehatan dan kekuatan menghadapi hidup. Tidak ada yang lebih menyakitkan hati saya daripada melihat airmata ibu saya harus jatuh karena kenakalan - kenakalan kami. Jikalaupun satu saat saya memiliki gunung emas dan saya persembahkan semuanya untuk beliau, pasti tidak akan cukup untuk membalas kasih sayangnya yang begitu besar. Dialah malaikat yang paling cantik ketika mimpi datang menyapa tidur. Dialah matahari terhangat yang pernah Allah ciptakan untuk dunia, Dialah senyum terindah ketika mata mulai terbangun di pagi hari. Ibu, anakmu ini begitu banyak berbuat salah, izinkan sedikit saja ananda melukiskan pelangi di hatimu sebelum kau akan berpulang padaNYa.
Terimalah Satu lagu indah yang mungkin bisa menyampaikan betapa hormat dan sayangnya ananda padamu..
Bunda
by : Melly Goeslaw
ku buka album biru
penuh debu dan usang
ku pandangi semua gambar diri
kecil bersih belum ternoda
pikirkupun melayang
dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang
tentang riwayatku
reff#
kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu dtimang
nada nada yang indah
slalu terurai darinya
tangisan nakal dari bibirku
takkan jadi deritanya
tangan halus dan suci
tlah mengangkat diri ini
jiwa raga dan seluruh hidup
rela dia berikan
oh bunda ada dan tiada
dirimu kan slalu ada di dalam
hatiku ...
No comments:
Post a Comment