Tuesday, August 10, 2010
BAGAIMANA MENJADI IKHLAS
Thursday, July 15, 2010
Allahumma Bariklana Fii Rajaba Wa sya'bana Wabalighna Ramadhan
Dibukalah pintu – pintu surga bagi orang yang sungguh menginginkannya.
Dibentangkan sayap kasih sayang yang begitu luas untuk menampung perasaan rindu
Hamba – hamba yang ingin kembali pada Rabbnya Azza Wa Jalla
Bulan ini adalah bulan kembali yang terbaik
Rajab wa sya’ban wabaliqhna Ramadhan.
Ketika setiap titik kebaikan dibalas menurut ukuran Tuhannya yang tak terhingga
Ketika setiap senyuman diganti dengan kelapangan hidup yang tak mungkin terucap
Sungguh manusia dalam keadaan sangat beruntung
Bagi mereka yang menetapkan hati untuk selalu percaya dan yakin akan keagungan Tuhannya
Disediakan telaga – telaga suci yang di dalamnya mengalir air jernih yang menyegarkan
Susu dan madu yang nilainya jauh melebihi apa yang ada di dunia.
Para malaikat langit turun ke bumi tiap malamnya membawa keberkahan dan doa – doa
Penuh permintaan ampun dari mulut – mulut mereka yang terjaga dengan tasbih dan tahmid
Bahagianya kita umat sang kekasih Muhammad
Bahagianya kita umat zaman akhir..
Friday, May 7, 2010
Membeli property tanpa uang

Beberapa hari yang lalu saya mengikuti sebuah seminar yang membahas tentang property
Pembicaranya yang juga sekaligus foundernya adalah Bpk. Cipto Junaedy. Siapakah beliau dan materi apa yang diberikan? Mungkin sebagian dari anda sudah mengetahuinya.
Bpk. Cipto Junaedy adalah lulusan sebuah Universitas swasta di
Thursday, March 18, 2010
MAsih belum cukup
semua hal yang hamba tujukan padaMu
setiap amal dan kebaikan hamba
pastilah hanya cukup untuk menebus dosa
dan kesalahan yang hamba perbuat
Hanya lantaran kasih sayangMulah
hamba sanggup menjalani hidup
dengan nafas dan ruh yang masih melekat
Apa lagi yang bisa hamba tunjukkan
semuanya tidak akan sanggup bersanding
dengan cintaMu yang begitu besar
tidak satupun nikmat bisa hamba hitung
tidak satupun karuniaMu
mampu hamba jabarkan
semua hanya ada dalam perasaan
yang Kau beri kejujuran untuk berkata
Tiada Tuhan selain Allah
Dzat Maha Suci
yang melengkapkan sisi kehidupan.
Saturday, March 6, 2010
MELIHAT DUNIA DENGAN HATI

Menyambung artikel saya beberapa hari lalu yang berjudul "Melihatpun Butuh Kesiapan"
Ada seorang bijak pernah berkata " janganlah engkau melihat dunia hanya dengan matamu, tapi lihatlah juga dengan hatimu" Maksudnya adalah jangan melihat dunia hanya dengan fisiknya saja, karena mata itu fana karena dunia itu semu, jika kita hanya mengandalkan apa yang dilihat oleh fisik maka akan terlihat begitu banyak ketidak adilan di dunia ini, yang miskin tidak diberi kesempatan untuk merubah nasib(untuk sekolah, mendapatkan gizi yang baik, kesehatan yang memadai) dan yang kaya jadi semakin kaya saja(usahanya sukses, hartanya melimpah meskipun banyak diantara mereka melakukan kecurangan-kecurangan untuk mencapainya). Ujung-ujungnya adalah kita pasti menyalahkan Tuhan yang Maha Kuasa karena keadaan ini. Namun jika mau lebih arif melihat dunia dengan hati dan iman, kita akan menyaksikan setiap bentuk kehidupan itu hikmah yang penuh keindahan dan keunikannya sendiri-sendiri. Bukankan kaya-miskin, kuat-lemah, pandai-bodoh adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tuhan begitu adil menciptakan semuanya ini berpasangan. Andaikan salah satu diantara pasangan tersebut tidak ada maka selesai sudah kehidupan. Coba anda bayangkan di dunia ini tidak ada orang miskin, apa ada yang mau susah-susah cari kerja untuk makan, apa ada yang mau jualan makanan di pinggir jalan? atau jika tidak ada orang bodoh di dunia ini, siapa yang akan menjadi pemimpin, siapa yang mau dipimpin, semuanya merasa pandai, bukankah akan tambah kacau kehidupan ini? Kita harus menyadari hanya dengan hatilah semua itu bisa terlihat jelas dan gamblang. Karena ketika hati kita mulai sesak oleh kenyataan yang menurut akal akan menjadi sebuah masalah bagi diri kita, kita akan punya tempat bersandar yang terkuat yaitu iman. Dengan iman inilah kita akan menjadi ikhlas menjalani kehidupan dengan petunjuk Tuhan. Apakah anda yakin Tuhan itu ada? Jika tidak maka anda termasuk orang yang melihat dunia hanya dengan mata.. Memang semua itu hanyalah pilihan hidup, terserah anda ingin memilih yang mana, tapi menurut saya jika bisa memilih yang terbaik kenapa tidak dipilih, padahal semua pilihan terbaik yang disediakan Tuhan itu pasti gratis, kalaupun berbayar pasti akan kembali berkali-kali lipat..Akhirnya saya berdoa agar kita diberikan petunjuk untuk selalu bisa melihat dunia dengan hati yang jujur dan tulus. amin.
Thursday, March 4, 2010
IBU-ku

Pada zaman Rasulullah s.a.w., baginda pernah ditanya oleh seorang pemuda, “siapakah orang yang paling perlu untuk saya berbuat baik”. Rasulullah bersabda, “ibumu,lalu siapa lagi ya Rasul? kata pemuda itu lagi,ibumu, lalu siapa lagi ya Rasul?, ibumu, lalu siapa lagi ya Rasul?, bapamu.” Kutipan dialog antara Rasulullah dan seorang pemuda ini adalah isyarat bagaimana seorang Nabi yang agung begitu mengagungkan posisi ibu di hatinya, sampai berulang 3 kali banyaknya Nabi menyuruh pemuda itu menghormati ibu. Sungguh memang orang tua terutama ibu adalah sosok manusia yang bebannya paling berat dalam kehidupan, pantas jika surga diletakkan di bawah kakinya. Begitupun ibu bagi saya. Beliau adalah manusia yang sepertinya tak pernah lelah mengupayakan agar buah hatinya akan selalu hangat dalam selimut, tanpa sama sekali terikat dinginya angin. Dialah manusia yang senantiasa menaruh nama kita dihatinya terucap dalam setiap bait doa-doanya. Saya begitu terngiang kata-katanya yang sampai sekarang masih saya pegang dan jadi prinsip hidup, " Seng Sabar yo le, ayo dungo karo ikhtiar mugo-mugo Pengeran ngijabahi" begitu katanya (red. Yang sabar ya nak, ayo kita berdoa dan ikhtiar semoga Allah memberikan jalan) saya tidak akan pernah lupa kalimat itu. Sering sekali kalimat itu terucap ketika saya masih mengenyam bangku kuliah, saat itu ayah dan ibu saya harus membiayai kuliah saya dan kakak di sebuah Universitas Negeri di Surabaya. Tahu sendiri kan bagaimana mahalnya kebutuhan orang kuliah sekaligus juga dengan biaya kost tiap bulannya.. Waktu itu sering sekali saya mengeluh karena uang saku memang tidak mencukupi untuk biaya hidup dan membuat tugas - tugas kampus, bukannya marah tapi mau bagaimana lagi. Saat itulah kalimat mutiara itu selalu terlontar dari mulut beliau sambil mengelus rambut saya lembut dan penuh kasih. Sebagai anak rasanya tidak kuasa saya menahan haru atas pengorbanan ayah ibu saya menguliahkan saya dan kakak. Sayalah yang paling tahu bagaimana motor satu-satunya harus digadaikan untuk biaya semester, sayalah yang paling tahu bagaimana beliau selalu menangis dalam setiap sholatnya, menyebut berkali - kali nama anak-anaknya dalam doa agar kami selalu diberi kesehatan dan kekuatan menghadapi hidup. Tidak ada yang lebih menyakitkan hati saya daripada melihat airmata ibu saya harus jatuh karena kenakalan - kenakalan kami. Jikalaupun satu saat saya memiliki gunung emas dan saya persembahkan semuanya untuk beliau, pasti tidak akan cukup untuk membalas kasih sayangnya yang begitu besar. Dialah malaikat yang paling cantik ketika mimpi datang menyapa tidur. Dialah matahari terhangat yang pernah Allah ciptakan untuk dunia, Dialah senyum terindah ketika mata mulai terbangun di pagi hari. Ibu, anakmu ini begitu banyak berbuat salah, izinkan sedikit saja ananda melukiskan pelangi di hatimu sebelum kau akan berpulang padaNYa.
Terimalah Satu lagu indah yang mungkin bisa menyampaikan betapa hormat dan sayangnya ananda padamu..
Bunda
by : Melly Goeslaw
ku buka album biru
penuh debu dan usang
ku pandangi semua gambar diri
kecil bersih belum ternoda
pikirkupun melayang
dahulu penuh kasih
teringat semua cerita orang
tentang riwayatku
reff#
kata mereka diriku slalu dimanja
kata mereka diriku slalu dtimang
nada nada yang indah
slalu terurai darinya
tangisan nakal dari bibirku
takkan jadi deritanya
tangan halus dan suci
tlah mengangkat diri ini
jiwa raga dan seluruh hidup
rela dia berikan
oh bunda ada dan tiada
dirimu kan slalu ada di dalam
hatiku ...
Wednesday, February 24, 2010
Melihatpun butuh kesiapan
.jpg)
Pasti dalam kehidupan sehari – hari kita sering melihat berbagai realita kehidupan yang mungkin sama sekali tidak pernah terbayang dalam benak kita. Entah itu yang baik, buruk atau yang belum jelas baik buruknya. Apakah kita menyadari bahwa semua itu butuh kesiapan kita untuk melihat. Apa yang harus disiapkan? Hati kita. Agar semua yang kita lihat dapat kita sikapi dengan bijaksana, agar yang kita lihat akan menjadi pelajaran yang sangat berharga dalam menjalani kehidupan. Mungkin pesan ini memang tidak terlalu penting, tapi bagi saya nasehat ini akan saya pegang sampai mati. Ceritanya, satu ketika saya pernah berdoa pada Tuhan.. Ya Allah, hamba ini seringkali berbuat bodoh, melakukan hal – hal yang Engkau larang yang seharusnya hamba jauhi, maka untuk membuat hamba akan selalu ingat untuk kembali padaMu, mohon setiap kali hamba melakukan kebodohan tunjukkanlah sesuatu keadaan yang lebih buruk dari keadaan hamba saat ini agar hati hamba terbuka mau bersyukur dan akhirnya kembali padaMu. Begitulah kira-kira isi doa saya waktu itu. Entah pikiran saya saja atau memang doa saya di ijabah tapi mulai saat itu setiap kali saya habis melakukan dosa yang besar(tidak perlu saya sebutkan ya..malu neh..) dalam perjalanan entah itu ke kantor atau perjalanan pulang selalu saja ada sesuatu yang sepertinya menarik mata saya agar saya melihatnya. Misalnya di pinggir jalan saya melihat seorang nenek yang tua renta berjualan sapu lidi dan keset dari sabut kelapa. Di hati ini rasanya perih sekali melihat keadaan nenek tua itu dan lalu saya tersadar dengan doa saya yang dulu, Ya Allah, kenapa masih juga hamba tidak bersyukur padaMu, dari tahun ke tahun cuma seperti ini ibadah hamba padaMu, tidak ada peningkatan sama sekali. Dan untuk saat itu secara ajaib ibadah sholat saya jadi bisa lebih khusyuk, ya walaupun cuma untuk beberapa saat.
Inilah yang saya maksud melihatpun butuh kesiapan.. kesiapan untuk mampu mengkonversi apa yang dilihat mata atau didengar telinga menjadi penggugah hati untuk lebih bersyukur atas keadaan kita sekarang ini dan berubah menjadi lebih baik lagi meskipun sesaat. Saya tidak ingin mengatakan bahwa saat ini saya sudah jadi orang baik, hanya saja saya sudah menemukan jawaban bagaimana mengembalikan hati saya ke tempat yang seharusnya. Tiap orang pasti berbeda caranya tapi yang pasti kita semua harus menemukan caranya kembali pada Sang Khalik, karena itu yang terpenting dalam hidup..semoga kita semua mendapatkan hidayah yang menerangi jalan hidup ini. Amin