Jadi ceritanya sehari yang
lalu saya bersama teman kantor makan siang di sebuah warung makan padang dekat
tempat kerja. Setelah selesai makan siang dan menikmati segelas teh saya pun
duduk di bangku panjang dari kayu yang disediakan di sebelah warung padang
tadi. Sedang enak - enak menikmati teh, saya tidak sengaja melihat seekor
kucing kecil di bawah bangku yang lain. Terlihat kucing kecil itu kurus dan
nampak tidak terawat menandakan ia sebatang kara atau tidak punya pemilik. Dia
terlihat duduk dengan begitu sabar menunggu barangkali ada orang yang sedang makan
melemparkan tulang ikan atau ayam atau apapun yang sekiranya bisa ia makan
untuk memenuhi perutnya hari itu. Saya tahu pasti perutnya begitu lapar karena tiap
ada suara benda jatuh sekecil apapun matanya langsung menyelidik mencari benda
apa yang jatuh, mungkin saja itu makanan. Sejenak kemudian ada seseorang yang
menjatuhkan sesuatu entah itu tulang atau apa saya kurang jelas, langsung saja
kucing kecil yang kurus tadi berdiri dan mendekati benda yang dijatuhkan tadi.
Yang membuat saya trenyuh, merenung dan akhirnya menulis artikel ini adalah,
ternyata kaki depan sebelah kanan kucing kecil tadi cacat, saya rasa sepertinya
tulang kakinya putus sehabis ditabrak orang atau bagaimana,karena dia sama
sekali tidak bisa menggerakkan kaki kanan depannya, dia hanya bisa menyeretnya
seperti orang lumpuh. Bisa anda bayangkan betapa kucing kecil itu sangat
kesusahan untuk berjalan dengan kaki kanan yang lumpuh seperti itu, tetapi dia
tetap sabar menjalani kehidupannya, terus berusaha sendiri mencari makan untuk
dirinya karena tidak ada yang bisa dia andalkan, kalau boleh saya gambarkan
kira - kira umurnya baru beberapa bulan saja karena wajahnya masih sangat lucu
- lucunya, saya tahu karena saya juga pernah punya kucing di rumah. Setelah
kucing kecil itu berjalan dengan terseok - seok menuju benda yang jatuh tadi,
ternyata yang dijatuhkan orang tadi hanyalah bungkus rokok, ya Allah, terlihat
begitu kecewanya dia, tapi terlihat dengan sabar dia kembali berjalan ke bawah
bangku kursi tadi menunggu lagi, barangkali ada rezeki yang lain untuk dia hari
ini. Demi Allah hati saya rasanya tersayat saat melihat kejadian itu. Betapa
sepertinya Allah ingin memperlihatkan pada saya bagaimana seharusnya seorang
manusia sebagai makhluk yang mulia tidak boleh menyerah pada hidup. Tidak
pantas bagi seorang manusia yang dianugerahkan akal, pikiran dan perasaan serta
anggota tubuh yang sempurna ingin menyerah pada keadaan dan masalah yang
dihadapinya, sedangkan di luar sana ada seekor kucing kecil yang tubuhnya
cacat, yang seharusnya masih membutuhkan perlindungan induknya mampu bersabar
menjalani takdir yang Allah tetapkan baginya, padahal setelah hidupnya ini dia
tidak akan pernah merasakan surga. Bagaimana dengan kita. Yang setiap amal
perbuatannya dinilai dan dibalas secara penuh oleh Allah, ada surga di akhirat
nanti sebagai balasan apabila berusaha berbuat baik, beribadah, bekerja keras
dan hidup untuk menolong sesama. Tidakkah seharusnya kita mampu lebih sabar
untuk menjalani takdir yang sudah Allah gariskan untuk kita. Kaya, miskin,
susah, senang, sehat, sakit pasti mendatangi setiap jiwa yang hidup, sebagai
ujian yang datangnya dari Allah untuk mengetahui siapa diantara hamba -
hambanya yang terbaik amalnya. Muhasabah, introspeksi diri adalah kunci
utamanya. Sudahkan kita melaksanakan semua kewajiban yang Allah perintahkan
pada kita, sudahkah kita memenuhi hakNya sebagai Tuhan, sudahkah kita berdoa
tiap hari demi kebaikan hidup kita, sudahkah kita memuliakan orang tua kita,
saudara kita, tetangga kita, teman - teman kita? Cuma kita yang tahu
jawabannya. Sungguh Allah sangat membenci dan melaknat hamba - hambanya yang
berputus asa mencari kasih sayangNya, karena Allah sesungguhnya sangat dekat
dan sesuai persangkaan hambanya. Artikel ini saya tulis terutama adalah sebagai
pengingat bagi diri saya pribadi dan anda semua yang membaca, agar ketika diuji
oleh Allah baik berupa kesenangan atau kesedihan tidak akan lalai dan terpuruk
karena hati ini yakin Allah senantiasa bersama hamba - hambanya, tidak ada
kesulitan datang kecuali Allah telah siapkan dua kemudahan di baliknya.
Semoga cerita kucing kecil ini menjadi sedikit
inspirasi buat kita untuk lebih sabar dan tegar menghadapi apapun. Ya Allah
dzat Yang Maha Rahman, izinkan kami selalu memetik pelajaran dari tiap apa yang
kami lihat, kami dengar dan kami rasakan, Ya Rahim, tajamkan mata hati kami
agar lebih peka terhadap kesulitan saudara kami, sehingga kami mampu membantu
saudara kami, sehingga Engkaupun berkenan membantu kesulitan - kesulitan kami,
Duhai Pemilik langit dan bumi, jangan biarkan kami menyerahkan hidup pada
syaitan yang Kau laknat, izinkan kami mengisi sisa hidup kami dengan dzikir dan
taubat padaMu. Ya Wakil Ya Nasir, cukuplah Engkau sebagai penolong kami,
matikan kami dalam keadaan khusnul khotimah..aaamiiin..
No comments:
Post a Comment