Thursday, June 19, 2014

Aku ingin bersamamu














Aku ingin bersamamu..
dengan segala keterbatasanku dan keterbatasanmu

Aku ingin bersamamu..
dengan segala perbedaan yang ada diantara kita

Aku ingin di sampingmu..
meski mungkin perbedaan - perbedaan itu
takkan mungkin disatukan oleh apapun
aku tetap ingin bersamamu.

Lihatlah matahari dan bulan
meski sampai kapanpun mereka akan berbeda
namun keduanya selalu saling mengisi

Bulan tak pernah mencoba merubah matahari
begitu juga sebaliknya

Mereka membiarkan semuanya berjalan sempurna
dengan kerendahan hati dan keikhlasan

Mereka tahu Allah membuat perbedaan ini
agar keduanya saling melengkapi

Aku ingin memandang matamu lekat
saat mata kita beradu pandang ketika malam menjelang
aku takut esok hari Rabb ku tak mengizinkanku
menatap wajahmu lagi

Aku ingin mengecup keningmu
tiap kali ragaku pergi
demi nafkah untukmu dan keluarga kecil kita
aku titipkan sayang lewat kecupan itu
aku berharap doa dari dalam hatimu
yang mengantar hatiku beranjak dengan tenang

Aku ingin selalu memujimu
atas semua usahamu melayaniku
menjadi ibu dari anak - anak kita
menjadi pelengkap keceriaan rumah tangga

Aku ingin tidur di pangkuanmu
ketika ajal sudah akan datang
menjemputku kembali kepada Sang Pemilik
ketika kau bisikkan telingaku dengan Laa ilaaha Illallah
lalu aku terpejam sempurna dan membisu
dengan katup bibir yang penuh senyum kebanggaan

Bangga kepadaNya, bahwasanya Dia memilihkan aku
bidadari yang begitu luar biasa dalam hidupnya
menggenapi setiap kekurangan, melengkapi setiap kekosongan
menjadikan aku raja dalam istana jiwanya

Friday, January 17, 2014

Belajar hidup dari seekor kucing kecil. Tema inilah yang ingin saya tuliskan kali ini. Pernahkah anda merasa menyerah pada kehidupan dan rasanya ingin berhenti hidup saja, mengeluh, memaki dan menyumpahi Tuhan karena merasa Dia tidak adil pada kita, atau lebih parah lagi ingin bunuh diri. Tahan dulu, mungkin anda mau sejenak menyempatkan waktu membaca artikel kecil yang saya tulis ini, siapa tahu beban berat di dada dan pikiran anda akan sedikit berkurang.
Jadi ceritanya sehari yang lalu saya bersama teman kantor makan siang di sebuah warung makan padang dekat tempat kerja. Setelah selesai makan siang dan menikmati segelas teh saya pun duduk di bangku panjang dari kayu yang disediakan di sebelah warung padang tadi. Sedang enak - enak menikmati teh, saya tidak sengaja melihat seekor kucing kecil di bawah bangku yang lain. Terlihat kucing kecil itu kurus dan nampak tidak terawat menandakan ia sebatang kara atau tidak punya pemilik. Dia terlihat duduk dengan begitu sabar menunggu barangkali ada orang yang sedang makan melemparkan tulang ikan atau ayam atau apapun yang sekiranya bisa ia makan untuk memenuhi perutnya hari itu. Saya tahu pasti perutnya begitu lapar karena tiap ada suara benda jatuh sekecil apapun matanya langsung menyelidik mencari benda apa yang jatuh, mungkin saja itu makanan. Sejenak kemudian ada seseorang yang menjatuhkan sesuatu entah itu tulang atau apa saya kurang jelas, langsung saja kucing kecil yang kurus tadi berdiri dan mendekati benda yang dijatuhkan tadi. Yang membuat saya trenyuh, merenung dan akhirnya menulis artikel ini adalah, ternyata kaki depan sebelah kanan kucing kecil tadi cacat, saya rasa sepertinya tulang kakinya putus sehabis ditabrak orang atau bagaimana,karena dia sama sekali tidak bisa menggerakkan kaki kanan depannya, dia hanya bisa menyeretnya seperti orang lumpuh. Bisa anda bayangkan betapa kucing kecil itu sangat kesusahan untuk berjalan dengan kaki kanan yang lumpuh seperti itu, tetapi dia tetap sabar menjalani kehidupannya, terus berusaha sendiri mencari makan untuk dirinya karena tidak ada yang bisa dia andalkan, kalau boleh saya gambarkan kira - kira umurnya baru beberapa bulan saja karena wajahnya masih sangat lucu - lucunya, saya tahu karena saya juga pernah punya kucing di rumah. Setelah kucing kecil itu berjalan dengan terseok - seok menuju benda yang jatuh tadi, ternyata yang dijatuhkan orang tadi hanyalah bungkus rokok, ya Allah, terlihat begitu kecewanya dia, tapi terlihat dengan sabar dia kembali berjalan ke bawah bangku kursi tadi menunggu lagi, barangkali ada rezeki yang lain untuk dia hari ini. Demi Allah hati saya rasanya tersayat saat melihat kejadian itu. Betapa sepertinya Allah ingin memperlihatkan pada saya bagaimana seharusnya seorang manusia sebagai makhluk yang mulia tidak boleh menyerah pada hidup. Tidak pantas bagi seorang manusia yang dianugerahkan akal, pikiran dan perasaan serta anggota tubuh yang sempurna ingin menyerah pada keadaan dan masalah yang dihadapinya, sedangkan di luar sana ada seekor kucing kecil yang tubuhnya cacat, yang seharusnya masih membutuhkan perlindungan induknya mampu bersabar menjalani takdir yang Allah tetapkan baginya, padahal setelah hidupnya ini dia tidak akan pernah merasakan surga. Bagaimana dengan kita. Yang setiap amal perbuatannya dinilai dan dibalas secara penuh oleh Allah, ada surga di akhirat nanti sebagai balasan apabila berusaha berbuat baik, beribadah, bekerja keras dan hidup untuk menolong sesama. Tidakkah seharusnya kita mampu lebih sabar untuk menjalani takdir yang sudah Allah gariskan untuk kita.  Kaya, miskin, susah, senang, sehat, sakit pasti mendatangi setiap jiwa yang hidup, sebagai ujian yang datangnya dari Allah untuk mengetahui siapa diantara hamba - hambanya yang terbaik amalnya. Muhasabah, introspeksi diri adalah kunci utamanya. Sudahkan kita melaksanakan semua kewajiban yang Allah perintahkan pada kita, sudahkah kita memenuhi hakNya sebagai Tuhan, sudahkah kita berdoa tiap hari demi kebaikan hidup kita, sudahkah kita memuliakan orang tua kita, saudara kita, tetangga kita, teman - teman kita? Cuma kita yang tahu jawabannya. Sungguh Allah sangat membenci dan melaknat hamba - hambanya yang berputus asa mencari kasih sayangNya, karena Allah sesungguhnya sangat dekat dan sesuai persangkaan hambanya. Artikel ini saya tulis terutama adalah sebagai pengingat bagi diri saya pribadi dan anda semua yang membaca, agar ketika diuji oleh Allah baik berupa kesenangan atau kesedihan tidak akan lalai dan terpuruk karena hati ini yakin Allah senantiasa bersama hamba - hambanya, tidak ada kesulitan datang kecuali Allah telah siapkan dua kemudahan di baliknya.
 Semoga cerita kucing kecil ini menjadi sedikit inspirasi buat kita untuk lebih sabar dan tegar menghadapi apapun. Ya Allah dzat Yang Maha Rahman, izinkan kami selalu memetik pelajaran dari tiap apa yang kami lihat, kami dengar dan kami rasakan, Ya Rahim, tajamkan mata hati kami agar lebih peka terhadap kesulitan saudara kami, sehingga kami mampu membantu saudara kami, sehingga Engkaupun berkenan membantu kesulitan - kesulitan kami, Duhai Pemilik langit dan bumi, jangan biarkan kami menyerahkan hidup pada syaitan yang Kau laknat, izinkan kami mengisi sisa hidup kami dengan dzikir dan taubat padaMu. Ya Wakil Ya Nasir, cukuplah Engkau sebagai penolong kami, matikan kami dalam keadaan khusnul khotimah..aaamiiin..

Saturday, October 19, 2013

Trik Untuk Patuh terhadap Orang Tua

Coba kita ingat berapa kali kita mengacuhkan peintah orang tua, entah Ayah atau Ibu kita? ketika disuruh membeli gula, atau beras atau rokok, mengambil cucian di belakang, mencuci piring makan kita sendiri?sepele bukan? tapi dampaknya bisa jadi sangat luar biasa pada penilaian orang tua terhadap kita. Apakah pernah kita merasa orang tua kita kurang perhatian pada kita, atau lebih pilih kasih terhadap adik atau kakak kita yang lebih patuh dan menurut ketika diberikan nasihat? jawabannya ada pada kita sendiri. Tidak ada orang tua yang tidak sayang pada anak - anaknya, kalaupun ada maka itu suatu kelainan. Insya Allah mereka selalu berusaha bersikap adil pada semua anak - anaknya tanpa pernah pilih kasih. Adil dalam hal ini bukan selalu berarti sama rata, tetapi membagi sesuatu tepat pada porsinya masing - masing sesuai tingkat usia dan pemahaman anak terhadap sesuatu. Contohnya dalam membagi uang saku sekolah. Untuk anak SD, SMP dan SMA pasti orang tua akan memberikan jumlah yang berbeda pada masing - masing tingkatan sekolah. Untuk anaknya yang masih SD pasti diberikan paling sedikit diantara anak yang sudah SMP atau SMA. Kenapa? Karena tingkat pemahaman anak SD juga kebutuhannya terhadap uang masih kalah jauh dibandingkan yang sudah SMP atau SMA. masih banyak contoh - contoh lain seperti itu, tapi yang ingin saya tekankan disini adalah, kita sebagai anak harus selalu berusaha bersikap santun, hormat dan menghargai setiap nasihat orang tua dan terutama merespon dengan tepat semua perintah yang diberikan. Saya mengerti bahwa seringkali orang tua menyuruh sesuatu pada kita disaat kondisi fisik kita, kondisi emosi kita sedang lelah atau jenuh dan tidak ingin diganggu. Tapi dalam perintah agama, sangat - sangat dilarang buat kita mengatakan "AH", kalau dalam bahasa sekarang bisa juga diartikan, tar dulu, tar ah capek, males, atau yang semacamnya. Allah sangat membenci sikap yang seperti itu, terutama dalam konteks hubungan orang tua dengan anak. Saran saya, cobalah renungkan masalah ini dalam - dalam, fikirkan dengan jernih setiap hal yang akan kita katakan. Coba ukur, lebih banyak mana jasa kedua orang tua kita dibandingkan dengan frekwensi mereka menyuruh kita melakukan sesuatu. Dengan begitu minimal kita akan mampu memotivasi hati dan fikiran untuk selalu patuh terhadap perintah orang tua meski secapek dan segalau apapun kondisi fisik dan mental kita, selama perintah itu tidak melanggar syariat. Tanamkan selalu dalam hati bahwa mematuhi orang tua akan memperoleh pahala yang sangat besar dari Allah dan juga keridhoan orang tua serta kasih sayangnya akan semakin besar pada kita. Saya menulis artikel ini bukan karena merasa sudah sangat patuh terhadap orang tua atau jadi sok pintar, saya pun masih juga belajar, masih sering juga berkata tidak menyenangkan pada orang tua, tapi minimal dengan berbagi artikel ini akan jadi pengingat juga bahwa saya masih perlu banyak belajar dalam masalah hubungan dengan orang tua.

Mensyukuri nikmat Allah.

Apa kamu tahu kenapa Allah menyuruh kita bersyukur atas semua nikmat-Nya? Rasanya semua dari kita sudah tahu tapi tidak paham..sama aku juga begitu. Baru tadi jam 9 malam lah aku benar - benar paham kenapa Allah menyuruh kita mensyukuri nikmat-Nya. Apakah ada diantara anda yang pernah sakit dan harus berobat ke dokter spesialis? Berapa biayanya? Berapa obatnya? anda pasti tahu. Kebetulan hari ini aku diantar ayah ke dokter sesialis THT karena telinga kananku sedikit bermasalah, ngilu tingkat dewa yang membuatku tak bisa tidur saat malam..sakit sekali.. Setelah mengantri mulai jam setengah 7,  baru pada jam 9 malam giliranku dipanggil masuk. Seperti biasa setelah ditulis nama, alamat dan bla.bla.bla lalu ditanya keluhan - keluhannya. "Oke, silahan duduk di kursi ini mas" kata suster yang cantik mempersilahkanku duduk di sebuah kursi praktek yang penuh peralatan aneh. Pertama telingaku dibanjiri dengan air menggunakan suntikan sapi, ya benar suntikan sapi, yang besarnya anda pasti tahu. Rasanya telingaku habis terkena banjir disiram air sebanyak itu. Setelah itu dengan alat menyerupai vacum cleaner tapi berukuran kecil telingaku disedot kotorannya. Aku cuma bisa meringis menahan linu dan ngilunya. Belum selesai penderitaanku setelah telinga diobok - obok oleh suster tadi, tiba giliran sang dokter ahli THT memasukkan sebuah alat yang ku kira itu teleskop khusus untuk telinga. Dengan kejamnya beliau masukkan alat tersebut tanpa bertanya padaku apakah sakit atau tidak. Huh sedikit kesal rasanya. Anda tahu apa yang dilihatnya? ternyata hanyalah bengkak ringan seperti jerawat kecil gara - gara aku sering korek - korek telinga menggunakan jari sehingga ada infeksi di telinga bagian tengah. Yup selesai sudah, tinggal bagian yang dinantikan dan pasti membuat semua hati berharap - harap cemas. Apakah itu? betul sekali biaya periksa dan obatnya. Dengan ringannya Pak Dokter itu mengucapkan nominal yang membuat bulu kuduk saya merinding disko. Rp 384 ribu untuk ongkos periksa, tindakan medis sekaligus obatnya. "Sh*t" gumamku dalam hati. Kupingku yang diotak-atik gak karuan cuma pakai vacum cleaner, suntikan sapi dan obat tetes harus ditebus dengan uang sebesar itu? Subhanallah..betapa kesehatan yang Allah berikan pada kita begitu mahal harganya. Kalau hanya masalah jerawat kecil di telinga saja sudah sebegitu mahalnya, tak bisa kubayangkan berapa besar biaya yang harus kita keluarkan untuk penyakit jantung, Diabetes, Kanker, Gagal ginjal yang saat ini menjadi penyakit paling trend di dunia, Allahu Akbar. Dialah Maha Sempurna, Dialah sebaik - baik Pemberi..Maka sudah sepantasnyalah jika kita sebagai hamba tunduk dan patuh padaNya, karena Dia telah memberi semua yang kita butuh tanpa kita meminta, Dia tak sedetikpun meninggalkan kita, tak secuilpun Dia minta imbalan dari harta yang kita miliki. Dialah Penguasa, Dialah Pengatur, Dialah Pewaris yang tunggal tak terbagi.

KAU BAGIKU

sebagai titik awal dan akhir tujuan
yang akan kulalui di sepanjang waktu
merasakan panas, menikmati dingin
mengalami hujan juga terik matahari
hanya demi melihat indahnya pelangi

ragamu adalah perantara bagi jiwamu
untuk selalu menyentuhku dalam hangat
meski aku tahu seringkali batinmu perih
menahan kesusahan dan kesempitan hidup bersamaku

ada begitu banyak kekurangan dirimu
yang jadi anugerah bagiku
isyarat buatku agar selalu jadi penuntunmu
pun begitu pula berlimpahnya cacatku
yang kau tutup dengan senyum cantik mempesona

duhai kekasih, kaulah kesempurnaan bagiku
ratu di singgasana lusuh cintaku
yang penuh noda kelemahan seorang lelaki
yang egois dan tak berperasaan

tidak saja hari ini
tapi telah terhitung bulan dan tahun
kau jadi teman terbaik di sepanjang hariku
pendengar terbaik keluh kesahku
yang tak bosan mengingatkan
agar aku tak lengah oleh dunia
yang sering menghadirkan ragu dan kegamangan
kau selalu disini..ya.. selalu disini..untukku..

Saturday, November 10, 2012

Aku pasrah Ya Allah

Mawar_merah_yang indah
Semoga setiap jengkal kekacauan ini akan kutemukan hikmahnya. 
rasa kecewa, sedih, gundah dan kemarahan yang sudah terlanjur keluar dari mulutku
akan kuganti dengan permintaan maaf pada Pemilik bumi ini.
juga kumintakan maaf padanya.
maaf telah terucap kalimat-kalimat kasar dari mulutku, maaf karena mengecewakanmu
maaf telah membuat hatimu tersiksa, maaf karena tak bisa hadir menemanimu
maaf untuk setiap air mata yang terurai karena aku..
dan maaf karena akhirnya harus meninggalkanmu.

tidak ada yang perlu disesali lagi.
setiap tindakan pasti akan ada akibatnya
aku menjauhimu berarti harus siap kehilanganmu
untuk selama-lamanya
kecuali memang Penulis takdir Yang Agung menghendaki lain..

saat ini aku hanya ingin berjalan ke depan
membuktikan kualitasku sebagai hamba
di hadapan-Nya.

biarlah Dia yang mengurus semuanya.
biarlah Dia yang menuntun arah pandang mata batinku.
selalu kupinta dalam setiap tangkup doa
semoga yang terbaik akan menemani kami berdua akhirnya nanti
tidak peduli siapa, asalkan membuat kami tenang dan semakin dekat padaMu.

Allahu robbi, irhamna, irhamna, irhamna, Ya Rahmanirrohim..

Thursday, February 9, 2012

Ustad Ysuf Mansur


Yusuf Mansur. Seorang laki – laki yang lebih dikenal orang dengan sebutan Ustad Yusuf Mansur, lahir di Jakarta pada 19 Desember 1976. Beliau adalah salah satu sosok Ustad yang sangat saya kagumi. Tausiah – tausiah yang jujur, tegas dan langsung pada pokok permasalahan seringkali membuat kita tercenung dan merasa ditampar keras. Bagaimana tidak, apa yang beliau sampaikan semuanya adalah masalah – masalah riil yang tiap hari kita hadapi atau kita temui dalam kehidupan. Masalah pekerjaan, karir, jodoh, belum punya anak, sekolah, kemiskinan, kekurangan, kebodohan, kesulitah hidup, kebuntuan pikiran, usaha dan masih banyak hal lain yang barangkali salah satunya sedang kita hadapi. Selalu dalam setiap ceramahnya beliau mengingatkan bahwa masalah yang kita hadapi itu sejatinya hanya ada dua kemungkinan, kalau bukan ujian ya pasti azab. Bagaimana kita tahu perbedaannya? Kita lah yang faham itu semua, kalau ujian ciri – cirinya enteng dan sebentar kata beliau, kita hanya butuh sabar dan tawakkal maka pasti selesai dan kita naik derajat, itu sudah pasti..Tapi kalau azab ciri – cirinya lama waktunya dan cenderung meningkat volume penderitaannya, kalau tahun ini hutangnya 10 juta maka tahun depan hutangnya malah jadi 20 juta, bukan malah berkurang kita malah nyungsep nggak karuan kata beliau. Bukan hanya menenjukkan masalah tapi beliau juga menunjukkan jalan keluarnya, yang sudah pasti harus melibatkan Allah dalam setiap aspeknya. “ Nggak akan ada satupun yang mampu menolong kita ketika Allah sudah berkehendak menimpakan satu kesulitan pada kita, Pun tidak akan ada satupun yang dapat menghalangi kita kalau Allah berkehendak memberikan pertolongan pada kita” kalimat dasar inilah yang selalu didengungkan Ustad Yusuf Mansur ketika menyampaikan tausiahnya. Artinya apa? Misal, kalau Allah sudah berkehendak mengambil pekerjaan dari kita, kemanapun kita cari, siapapun koneksi kita nggak akan ada manfaatnya, pekerjaan tetap tidak akan ketemu. Tapi kalau Allah sudah berkehendak menolong kita, tanpa kita melamarpun pekerjaan itu akan datang sendiri menghampiri kita, contoh – contoh seperti itulah yang sering diungkapkan dalam majelis. Beliau selalu menekankan ajak Allah, hadirkan Allah, undang Allah dalam setiap permasalahan hidup kita, tempatkan Dia sebagai yang pertama untuk dilapori ketika kita mengalami kesulitan, tapi ya jangan hanya pas kesulitan, ketika senang pun harusnya Dialah yang pertama di undang untuk mengucapkan syukur. Artinya apa, bahwa tidak setiap jengkalpun dalam detik kehidupan ini kecuali Allah telah mengatur semuanya, Dia Maha Tahu segala hal, Dia Maha teliti dan Maha Bijaksana. Pertanyaannya kenapa kita selalu lupa dengan-Nya? Kenapa kita mencari pertolongan manusia yang notabene hanyalah makhluk yang lemah, penuh keterbatasan dan penuh kesalahan? Bukankah ada Dzat yang harta-Nya tidak pernah habis, yang kekuasaan-Nya tidak ada batasnya, yang kasih sayang-Nya tidak pernah surut, yang karunia-Nya tidak pernah berkurang , kenapa kita lupakan itu? “Ud’uni Astajiblakum” Mintalah pada-Ku maka akan kuperkenankan bagimu. Dia sudah berjanji, kalau kita mau meminta maka pasti dikabulkan, Dialah satu – satunya Dzat yang sangat amat gembira ketika ada yang meminta pada-Nya. Dialah yang selalu membuka pintu maaf lebar – lebar bagi hamba-Nya yang mau bertaubat. Apakah ada makhluk yang bisa seperti itu? Tapi seringkali kata Ustad, banyak orang yang baru meminta sekali dua kali sudah menyerah dan mengatakan Tuhan tidak menepati janji-Nya. Padahal dia tahu dosanya masih begitu besar dan sulit untuk termaafkan. Kenapa tidak berfikir bahwa Dia sudah menyiapkan permintaan kita tetapi hanya ditunda sampai saatnya dosa kita sudah habis, maka kata Ustad teruskanlah mintanya, lebih banyak lagi, lebih sering lagi, lebih serius lagi supaya Tuhan tahu kita benar – benar menginginkan doa kita terkabul, kalau awalnya cuma sholat 1 waktu, maka di tambah jadi 2 waktu begitu seterusnya sampai jadi 5 waktu, kalau biasanya sholat telat 2 jam dari waktunya maka sekarang 15 menit sebelum masuk waktu sudah standby di sajadah, kalau biasanya cuma sholat wajib maka ditambah lagi sholat sunnah, Qobliah ba’diah, tahajjud, dhuha, sholat taubat, hajat, kalau biasanya tidak pernah wirid sekarang wirid, kalau biasanya jarang baca Al Qur’an sekarang tiap hari 5 ayat atau 1 surat, begitu seterusnya sampai Allah yakin bahwa kita benar – benar kepingin doa kita terkabul. Kalau sudah melakukan ini semua minimal 1 bulan berturut – turut dan belum ada tanda – tanda doa kita dikabulkan maka pasti ada yang salah dengan diri kita. Apa yang salah kata Ustad? Berarti kita terjebak diantara 10 dosa besar sehingga Allah belum berkenan mengabulkan doa kita. Apa saja 10 dosa besar, beliau juga merincikannya sesuai dengan kadar dosa yan diakibatkannya.

Menyekutukan Allah (percaya pada batu, keris, akik, jimat dan sebagainya)

Meninggalkan sholat (sholat tidak tepat waktu atau bahkan tidak sholat sama sekali)

Durhaka pada orang tua (sering membentak, mengabaikan perintahnya, menyepelekan dll)

Berzina (berhubungan dengan yang bukan muhrimnya) Sebagai perhatian, sekali kita berzina maka ibadah kita 40 tahun ludes dimakan dosa zina, padahal dalam satu malam sangat dimungkinkan kita berzinah lebih dari satu kali, maka tinggal kalikan berapa puluh tahun ibadah kita ludes karena zina. Maka jangan heran kesulitan kita tidak kunjung Allah angkat.

Harta haram (harta yang didapat dengan mencuri, korupsi, hal ini cuma kita yang tahu pasti)

Mabuk (minuman keras, obat – obatan terlarang)

Berdusta (berkata bohong, kesaksian palsu dll)

Memutuskan silaturrahim (bermusuhan dengan saudara, kerabat atau tetangga)

Kikir (pelit, tidak mau sedekah, tidak mau berzakat, dsb.)

Ghibbah (bergunjing, ngrasani.) sebagai perhatian, saat kita menggunjing tetangga atau kawan atau siapapun, ketika yang kita bicarakan itu bohong maka kita terkena dosa fitnah, pun kalau yang kita bicarakan itu benar tentang aib saudara kita, kita terkena dosa ghibbah. Apa efeknya? Semua dosa orang yang kita rasani jadi punya kita, semua pahala ibadah kita jadi milik orang yang kita rasani, habis sudah..Kita harus sadari semua ini dan mengakuinya.

Kalau melihat 10 dosa besar diatas saya pribadi sangat yakin kita kena beberapa diantaranya atau bahkan mungkin semuanya. So, tidak ada jalan bagi kita kecuali taubatan nasuha, karena menurut hitungan logika tidak akan mungkin terkejar dosa kita dengan umur yang ada, maka hanya Allah lah satu – satunya jalan keluar yang bisa menghapus itu semua. Tidak ada manusia yang sempurna kata Ustad Yusuf Mansur, semuanya pasti punya salah, semua pasti pernah melakukan keburukan tinggal bagaimana kita menyikapi semuanya, tetap berharap pada manusia atau mulai menyadari kelemahan dan kembali pada Sang Pencipta. Allah selalu mendukung hambanya yang mau meminta pada-Nya baik ketika kesulitan itu berupa ujian terlebih ketika kesulitan itu berupa azab, Dia tidak akan tega melihat hambanya terlunta di bumi-Nya. Sepanjang masih ada nafas dalam raganya, selama itu pula pintu taubat akan selalu terbuka lebar bagi seorang hamba. Allah Karim Allah Rahim..