Thursday, October 1, 2009

Akhir dari semua perjalanan




Ada yang sama sekali tidak aku sadari
Begitu lamanya sampai aku merasa tidak pernah ada.
Beningnya air raut majah yang selalu mendekat padaku
Sejatinya dia adalah milikku yang sempurna
Bukan karena dia sempurna…
Tapi karena dia menyempurnakan kelebihanku
Dan selalu menyembunyikan kekuranganku.
Sosok ranting bagian dari pohon jiwaku
Tempatnya daun persemaian harapan dan asaku tumbuh
Munculnya benih dan calon kelopak kembang citaku
Bukan siapa – siapa..Hanya sosok manusia
Yang betah berlama –lama dalam pelukanku
Teman dalam tidurku yang paling hafal
Bagaimana aroma tubuh yang raganya sedang lelap
Mimpi – mimpi kosong diubahnya jadi keyakinan
Keputus-asaan dirangkainya menjadi penopang
Lelah, kalut, pasrah yang bergelayut membebaniku
Di belakangku dia siap selalu bediri
Meski memang tak sekuat baja raganya
Namun caranya menyimpan perasaan
Demikian besarpun kesedihan yang sedang bertamu padanya
Masih ada secercah senyum yang dia simpulkan dari bibir kecilnya
Maka bagaimanakah aku tak memujinya cantik
Dengan setiap pertimbangan yang diberikan hati
Bagaimana aku tak katakan dia cantik
Setelah wewangian khas kelakuannya akan melebihi bidadari
Yang paling cantik sekalipun
Dalam belaian nyalah saja aku akan tertidur manja
Setelah aku menuruti jalannya kehidupan
di siang dan sore hari menjelang senja.

No comments:

Post a Comment